Mohon tunggu...
Pustaka Informasi PDM Wonosobo
Pustaka Informasi PDM Wonosobo Mohon Tunggu... -

Aktual Mencerahkan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bagi Daging Qurban Jangan Pilah-pilih

3 September 2017   11:12 Diperbarui: 3 September 2017   11:26 994
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

SDMSUDAGARAN.SCH.ID, WONOSOBO -Berqurban merupakan bentuk ketaatan hamba kepada tuhannya, berqurban merupakan bentuk penghambaan bahwa tidak ada yang perlu disombongkan karena semua kecil dihadapan Allah. Berqurban juga tidak semata-mata meneladani Ibrahim atas penyembelihan ismail tapi lebih jauh dari itu, bahwa didalam diri kita masih banyak bersemayam ismail-ismail yang selalu menjadikan kita sombong akan ilmu, ego, dan segala bentuk kemewahan dunia berupa harta tahta dan pasangan hidup.

Melalui Iedul qurban dengan pelaksanaan pemotongan hewan maka hendaknya kita betul betul bisa merasakan bagaimana rasanya menghilangkan ego, melepas kepergian harta yang dibawa dengan mengalirkan darah dari leher binatang qurban. Bagaimana kita bisa menjelaskan kepada istri atau suami dan juga anak untuk bisa berqurban yang dagingnya akan dibagikan kepada sesame manusia.

img-20170903-wa0040-59ab80709ada0c7ed576c792.jpg
img-20170903-wa0040-59ab80709ada0c7ed576c792.jpg
Dari catatan diatas, SD Muhammadiyah Sudagaran sebagai salah satu sekolah dakwah yang ada di Wonosobo. Berusaha dengan mengakomodir para siswa dan orang tua serta guru dan karyawan untuk bisa berqurban baik disekolah maupun di tempat masing-masing, Adapun pada iedul Adha tahun ini sekolah mulai melebarkan sayap dakwah dengan menyalurkan daging qurban kepelosok Kabupaten. Wonosobo sebagai kabupaten yang terkenal dengan perbukitan, setelah melalui pengumpulan informasi ternyata masih banyak desa-desa yang belum tersentuh nilai ibadah qurban. Oleh karena itu, melalui rapat terbatas maka sepakat ada dua kambing yang dikirmkan ke daerah tersebut, tepatnya dusun sirembes desa kapulogo kecamatan Kepil, wonosobo.

Bersama wali siswa dan beberapa guru serta siswa kelas enam, berangkatlah pada H+1 menuju desa lokasi target dakwah. Dengan dua mobil melintasi jalan wonosobo sapuran selanjutnya menuju silento. Lebih kurang satu jam perjalanan  tibalah dilokasi, dengan sambutan sederhana dari ketua RT setempat. Tampak dari beberapa pemuda duduk-duduk di pojokan pekarangan rumah, dengan pandangan yang heran serta dengan kedatangan kami, satu persatu mendekat. Saat kambing sudah siap di sembelih, ternyata belum ada tempat untuk menguliti, dan bahkan bingung dimana harus disembelih, padahal lokasi penyembelihan di depan mushola, yang bagi kita mungkin sudah tidak asing letak tempat penyembelihan karena rutinitas tahunan. Dari catatan kunjungan kami, untuk memegang seekor kambingpun harus idajarkan oleh Bapak Edi selaku wali siswa. Ini menunjukkan bahwa ibadah qurban dengan pemotongan hewan merupakan hal baru di desa ini.

Daging qurban selanjutnya di bagikan kepada warga dukuh Sirembes yang berjumlah 50 kepala keluarga.

img-20170903-wa0035-59ab809018112a63276a5fc4.jpg
img-20170903-wa0035-59ab809018112a63276a5fc4.jpg
Meskipun dilokasi target bukan merupakan basis maupun simpatisan Muhammadiyah, akan tetapi dengan adanya contoh pada pelaksanaan tahun ini maka harapannya ditahun yang akan datang bisa menggugah masyarakat untuk berqurban.

SD Muhammadiyah yang merupakan sekolah unggulan di Wonosobo, senantiasa belajar untuk megajarkan kepada anak didik bahwa berqurban adalah ibadah,dan tidak boleh ada pembatasan dalam pentasyarufan atau pembagian daging qurban hanya untuk golongan tertentu, tapi hendaknya merata, sama, dan sebagai bentuk kecintaan hamba kepada Allah melalui pembagian daging qurban.

Alhamdulillah, pelaksanaan berjalan lancar dan bisa kembali ke pangkalan sebelum jam 12.00 WIB. Ucapan terima kasih tak terhingga oleh Suparman mewakili dukuh Sirembes disampaikan sesaat sebelum pamitan. " In sya Allah tahun yang akan datang kita tambah atau melebar ke dukuh yang belum tersentuh pengetahuan tentang qurban." Jelas Sukaryo, S.Pd.I, Kepala Sekolah SD Muhammadiyah Sudagaran.( Hans-Humas )

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun