Saat ini, dunia perpolitikan Indonesia sedang menyajikan dinamika menarik yang sulit untuk diprediksi. Salah satunya, yaitu perbincangan yang semakin menghangat adalah kemungkinan Agus Harimurti Yudhoyono atau biasa disebut dengan AHY, Ketua Umum Partai Demokrat, yang akan menjadi bakal calon wakil presiden (bacawapres) yang akan mendampingi Prabowo Subianto dalam pemilihan presiden tahun 2024 besok ini.
Mendekatnya Partai Demokrat ke Partai Gerindra pada awal dekade ini telah menciptakan spekulasi dan perkiraan-perkiraan seputar arah politik dari AHY dan hubungannya dengan Prabowo yang merupakan Bacapres 2024 Partai Gerindra.Â
Apakah ini hanya taktik politik atau pertanda kesepakatan yang lebih dalam tentang Prabowo yang akan menjadikan AHY sebagai Bacawapres di 2024 ini? Pertanyaan ini menjadi relevan mengingat sejarah politik keduanya yang cukup berbeda.
Partai Demokrat, yang didirikan oleh Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY (Mantan Presiden Indonesia) telah lama menjadi pemain yang signifikan di dalam dunia perpolitikan Indonesia. Partai ini dikenal dengan pendekatannya yang vokal terhadap demokrasi dan pemerintahan yang baik.Â
Di sisi lain, Prabowo Subianto sendiri merupakan pendiri Partai Gerindra, yang memiliki figur sejarah dalam militer dan pernah mencalonkan diri sebagai presiden dalam pemilihan sebelum-sebelumnya.
Setelah mengalami adanya dinamika politik, dukungan yang diberi untuk Prabowo turut berganti. Saat ini, Prabowo didukung tiga partai politik dari Koalisi Indonesia Maju atau biasa disebut dengan KIM, yakni Partai Gerindra yang memiliki 78 kursi di parlemen, 85 kursi milik Partai Golkar, dan 44 kursi PAN. Jika semua suara digabungkan, Prabowo telah memenuhi syarat untuk ikut bertanding dalam Pilpres 2024 dengan adanya 227 kursi parlemen.Â
Selain itu juga Prabowo telah didukung oleh partai dari luar parlemen, yaitu PBB dan Partai Gelora. Keputusan Demokrat dukung Prabowo dan Gerindra akan menambah kekuatan 54 kursi di parlemen. Dukungan itu didapatkan Prabowo usai Partai Demokrat memutuskan tak mendukung Anies di Pilpres 2024 karena masalah Anies Baswedan yang menggandeng Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar sebagai bacawapres 2024.
Demokrat mendekat ke Gerindra juga memiliki alasan lain, seperti AHY yang menilai Prabowo Subianto merupakan sosok yang mempunyai jiwa pemimpin, dapat diandalkan, memiliki semangat dan visi misi serta karakter yang menurut Partai Demokrat ini bisa membuka ruang sinergi dan kolaborasi kerjasama yang sangat baik kedepannya.Â
Sebelumnya, AHY mendeklarasikan di Jakarta Convention Center atau JCC, Â Jakarta Pusat saat Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) pada Kamis, tanggal 21 September 2023, bahwa Ketua Umum (Ketum) Demokrat AHY, secara resmi dan terbuka mendukung penuh Prabowo Subianto sebagai Calon Presiden Republik Indonesi dalam Pemilihan Presiden 2024 nanti.
Dengan adanya pasca deklarasi dukungan Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrasi, Susilo Bambang Yudhoyono atau SBY dipersiapkan untuk memberikan pidato dalam kapasitasnya sebagai ketua majelis tinggi partai. Tetapi, SBY malah menolak untuk melakukan pidato dan hanya menyanyikan lagu untuk Prabowo. Selain itu juga SBY memberikan pesan agar Prabowo tetap semangat dan tidak merasa sendirian dalam menghadapi Pilpres 2024.
Sementara itu, dengan menanggapi potensi kesempatan dirinya diusung sebagai bacawapres dari  Prabowo Subianto, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) menegaskan bahwa pihak Demokrat memberikan hak penuh bagi Prabowo untuk menentukan pendampingnya atau calon wakil Presiden, AHY pun menambahkan jika Partai Demokrat paham posisi politiknya sebagai pendatang baru di Koalisi Indonesia Maju. Meskipun diskusi internal koalisi bersifat terbuka dan formal.