Mohon tunggu...
Cantika Difa Larasati
Cantika Difa Larasati Mohon Tunggu... Human Resources - Saya seorang mahasiswi manajemen UIN Walisongo angkatan 23

menyukai musik

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Memahami Tiga Pilar CSR: People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi)

20 Mei 2024   16:20 Diperbarui: 20 Mei 2024   16:31 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Terwujudnya kesejahteraan sosial bagi setiap negara tidak hanya tanggung jawab pemerintah melainkan juga keterikatan satu pihak dengan pihak lainnya. Salah satunya melibatkan perusahaan-perusahaan, hubungan diantara keduannya menjadi salah satu cara yang dibutuhkan untuk mendukung pelaksanaan kebijakan-kebijakan sosial dalam masyarakat. Perusahaan dalam melaksanakan usahanya tentu akan menimbulkan beberapa dampak, baik itu dampak positif maupun negatif. Oleh karena itu, perusahaan hendaklah memiliki tanggung jawab sosial terhadap masyarakat dan lingkungan.

Keuntungan merupakan fatkor utama yang sering kali menjadi patokan dalam  menjalankan sebuah bisnis. Jika melibatkan ke masa lalu, banyak perusahaan besar yang hanya berfokus pada aspek keuntungan lalu mengabaikan aspek yang lainnya. Namun saat ini, para pembisnis mulai menyadari bahwa bisnis tidak hanya soal mendapatkan keuntungan yang sebesar-besarnya. Kepekaan dan tanggung jawab terhadap lingkungan sekitar menjadi aspek penting yang tidak bisa hanya diabaikan saja. Salah satu bentuk tanggung jawab ini adalah tanggung jawab sosial dan lingkungan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Ketika perusahaan menerapkan praktik CSR, mereka cenderung lebih transparan dan akuntanbel dalam pengoprasionalannya. Masyarakat cenderung lebih menghargai keterbukaan  ini dan mudah mempercayai perusahaan yang bertanggung jawab secara sosial

Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (TJSP) merupakan salah satu desas-desus yang dibahas secara mengglobal yang menjadi topik hangat diantara isu demokrasi dan hak asasi manusia. The World Business Council for Sustainable Development (WBCSD), mendefinisikan CSR sebagai suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pembangunan ekonomi dari komunitas lokal ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan derajat kehidupan pekerjaan beserta keluarganya. Kotler & Lee (2005) mendefinisikan CSR sebagai kewajiban perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kebijqkqn-kebijakan praktik bisnis kontribusi sumber daya perusahaan.

Kemudian Corporate Social Responsibility (CSR) terdiri dari tiga aspek utama yakni People (Sosial), Planet (Lingkungan), dan Profit (Ekonomi).  Ketiga pilar inilah yang dikenal sebagai triple bottom line, yang dimaksudkan konsep ini ialah konsep bisnis berkelanjutanbyang mengukur nilai kesuksesan sebuah perusahaan menggunakan tiga kriteria, yakni;

  • People ( Sosial)

Perusahaan harus menghormati dan menyokong hak asai manusia dalam semua pengoprasian dan pelaksanaan perusahaan mereka, menghindari praktik-praktik seperti pekerja paksa, diskriminasi, dan pelanggaran hak-hak dasar lainnya.

  • Planet (Lingkungan)

Perusahaan harus menggunakan sumber daya alam secara efisien dan bertanggung jawab, mengurangi konsumsi air, energi, dan bahan baku, serta meningkatkan daur ulang dan penggunaan bahan bakar ramah lingkungan. Tak lupa untuk mengelola limbah dengan cara yang tidak merusak lingkungan, termasuk penerapan teknologi bersih dan praktik produksi yang lebih hijau. Selain membantu bumi, praktik-praktik  ini juga dapat menghemat anggaran perusahaan. Misalnya, mengurangi penggunaan bahan kemasan dapat mengurangi pengeluaran dan meninhkatkan efisiensi bahan bakar.

  • Profit (Ekonomi)

Pada aspek ekonomi ini, perusahaan lebih berfokus pada pengembangan ekonomi masyarakat sekitar. Perusahaan bisa ataupun menciptakan lingkungan kerja, bisabjuga perusahaan mengembangkan UMKM, membuka koperasi simpan pinjam dan usaha, pemberian modal, dan pengembangan sumur di daerah kering. Pilar ekonomi memberikan penyeimbang terhadap tindakan-tindakan ekstrem yang kadang-kadang terpaksa dilakukan oleh perusahaan, seperti meninggalkan bahan bakar fosil atau pupuk kimia secara langsung, bukan secara bertahap.

Dengan menjalankan ketiga pilar ini, perusahaan tidak hanya berkontribusi pada kesejahteraan sosial lingkungan, tetapi juga dapat memperoleh profit jangka panjang dan meningkatkan citra perusahaan di mata publik. Pelaksanaan CSR yang efektif mencerminkan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan dan tanggung jawab sosial yang sejalan dengan nilai-nilai kemanusiaan dan lingkungan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun