Social entrepreneur adalah manusia2 sebagai wirausaha sosial yang sudah mengaku dosa keblingerannya! Jadi, apakah Pancasila masih relevan di Indonesia? Pancasila adalah sesuatu yang mendekatkan manusia pada TUHAN dan kemanusiaan. Tengoklah proses kemiskinan di sini, sebagain besar manusia2 yang miskin, dinilai sebagai peminta-minta, bukan sebagai agen/aktor/pelaku, yang notabene adalah sesama, yang seharusnya memperlakukan-diperlakukan sebagaimana seorang manusia yang membutuhkan hal2 positif.
Semakin paham, kenapa promosi budaya IPA-IPS, material-non material sangat perlu, agar negara bangsa ini tidak melulu menuhankan paham/budaya yang tidak sesuai dengan manusia2 asli Indonesia.
Perubahan atau lebih tepatnya kembali memerdekakan negara bangsa ini adalah misi besar NKRI. Sangat dibutuhkan agen2 perubahan untuk mengawal, mengarahkan dan melegitimasi upaya ini.
Korupsi terkait semua hal -ide, waktu, uang, sumberdaya alam, penemuan, dll- menyebabkan kemiskinan, kebodohan dan penderitaan hidup. Jadi, memang layaklah korupsi dinilai sebagai kejahatan sangat luar biasa, dan perlu treatmen dan intervensi yang luar biasa juga, namun sesuai budaya negara bangsa di sini, yang sayangnya masih suka melupakan dan menafikan dia memilikinya.
Simpulannya, wirausaha sosial itu adalah manusia2 yang sudah mengelola nilai2 Pancasila tadi!
Ahhh...begitu makmur dan sejahtera engkau Indonesiaku
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H