Mohon tunggu...
Muhammad Chandra
Muhammad Chandra Mohon Tunggu... -

Citizen Reporter amatiran.\r\n

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Badai di Tubuh Garuda

25 November 2012   16:47 Diperbarui: 24 Juni 2015   20:41 578
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hasil minor yang didapat Timnas saat perjumpa Laos di pertandingan perdana Grup B AFF Suzuki Cup mematahkan semua prediksi yang beredar sebelum pertandingan dimulai. Sebelumnya Indonesia diprediksi akan dengan mudah menumbangkan Laos dengan skor besar, nyatanya tak semudah itu.

Andik Vermansyah melewati pemain belakang Laos. (Goal.com) Pertandingan perdana Timnas tak semulus yang diperkirakan banyak orang. Bagaimana tidak, sebelumnya Indonesia selalu menang atas Laos dengan skor telak. Bahkan prediksi Rio Ferdinand pun terpatahkan, di akun twitter pribadinya @rioferdy5 pemain belakang andalan Manchester United itu memprediksi Indonesia menang mudah atas Laos dengan skor 5-0. Tapi apa daya, Rio bukanlah Paul si Octopus yang tenar setelah beberapa prediksinya di Piala Dunia 2010 lalu berhasil terbukti.

Prediksi Rio Ferdinand yang tak terbukti. (Koleksi Pribadi) Di AFF Cup edisi 2012 ini Laos berhasil menahan imbang Indonesia, sang juara tanpa mahkota. Ini memperlihatkan bahwa kekuatan seluruh tim di ASEAN mulai merata. Mulai dari Filipina yang menjelma menjadi salah satu kekuatan sepakbola ASEAN, lalu ada Timor Leste yang mulai membangun sepakbola-nya dengan pemain naturalisasi dari Brazil dan Portugal, Brunei yang menjuarai Hassanal Bolkiah di awal tahun ini mengalahkan Indonesia dipartai puncak. Tren ini jelas menunjukkan ketiga tim lemah diatas mulai membangun kekuatan sepakbola mereka dengan pemain keturunan, kecuali Brunei yang menggunakan talenta lokal. Kini muncul pula Laos yang berhasil menahan imbang Indonesia 2-2 di partai pembuka Grup B, walaupun tak bisa kita kesampingkan bahwa Indonesia kini turun tidak dengan komposisi terbaik mereka karena kisruh sepakbola yang entah kapan berakhir.
Raphael Maitimo melakukan selebrasi setelah mencetak gol ke gawang Laos. (Goal.com) Kini Indonesia harus melupakan hasil 'buruk' di laga pembuka, seperti kata Bepe bahwa partai pembuka tak pernah mudah. Indonesia harus segera menemukan solusi didalam krisis, ya, karena selanjutnya Indonesia akan melawan tiga kali juara AFF Cup yaitu Singapura tiga hari lagi (28/11) dan Malaysia 1 Desember mendatang. Memang tak mudah disaat kondisi tak kondusif seperti sekarang coach Nil dituntut menampilkan permainan terbaik, tentu Indonesia tak mau kejadian pada 2007 terulang kembali. Saat itu Timnas gagal lolos dari fase grup karena kalah selisih gol dari Singapura dan Vietnam yang sama-sama meraih poin 5, dan Singapura menjadi juara grup. Di laga pertama saat itu Indonesia juga bertemu Laos di partai pembuka, Indonesia menang 3-1. Badai masalah yang menerpa skuad Garuda benar-benar membuat pekerjaan coach Nil Maizar menjadi lebih sulit, bagaimana tidak, pemain ISL yang dipanggil sempat dilarang klub tempat mereka mencari nafkah untuk bergabung bersama Timnas, walau diakhir2 keberangkatan Timnas ke Malaysia pemain-pemain ISL yang dipanggil sudah diperbolehkan bergabung. Tapi apa daya, skuad telah terbentuk, tak mungkin menyingkirkan pemain yang telah lama berlatih dengan pemain yang bahkan belum klop dengan intruksi pelatih.

Diego Michiels (Okezone.com)

Kemudian kasus pemukulan yang diduga dilakukan oleh Diego Michiels membuat bek kiri kelahiran Deventer, Belanda itu tak dapat membela Merah Putih di ajang AFF Cup kali ini. Berarti Diego belum pernah sekalipun memperkuat Indonesia di ajang AFF Cup. Sehari berselang setelah tiba di KL Timnas kembali diterpa badai, Jhonny van Beukering dan Okto Maniani menderita cedera ringan saat latihan. Meski begitu Okto dapat bertanding karena cedera yang dialaminya tak begitu serius. Jhon van Beukering malah tak diturunkan oleh coach Nil pada pertandingan perdana lawan Laos malam tadi (25/11), mungkinkah cedera JVB begitu parah? Selanjutnya badai masih belum selesai menerpa Timnas, kali ini tak ada pemain yang ditangkap polisi atau cedera. Kali ini Endra Prasetya, kiper utama Timnas yang menjadi 'tumbal'. Sebetulnya Endra sempat bermain apik sebelum wasit Lam Ng Kai‎ mengusirnya pada menit ke-26, kini Indonesia hanya menyisakan satu kiper, Wahyu Tri Nugroho. Pertanyaannya, masihkah badai masalah menerpa Timnas? Atau badai telah berlalu dan Dewi Fortuna kini menghamipiri? Semoga saja. Follow twitter: @canpratama

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun