Mohon tunggu...
Tarsih Ekaputra
Tarsih Ekaputra Mohon Tunggu... Konsultan - PR Consultant & Komporis Bela Negara

Seorang yang selalu ingin belajar, saat ini sebagai Pemimpin Redaksi belaindonesiaku.id dan juga sebagai seorang Trainer untuk Public Relations, Seorang PR Consultant dan mengelola gerakan sosial Ayo BelaIndonesiaku dan Cangkrukan Bela Negara

Selanjutnya

Tutup

Money

Arah Kebijakan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Dan Kiprah BPD

3 April 2012   11:35 Diperbarui: 25 Juni 2015   07:05 323
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13334529281286318222

Bertempat di Swissbel Hotel Palu, Sulawesi Tengah, Asosiasi bank Pembangunan Daerah (Asbanda) menggelar Seminar Nasional bertajuk "Arah Kebijakan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Dan Kiprah BPD". Hadir dalam seminar tersebut selain para narasumber, para direktur utama dan direktur pemasaran serta pemimpin divisi Bank Pembangunan Daerah seluruh Indonesia, juga Gubernur Sulawesi Tengah Drs. H. Longki Djanggola, Msi yang sekaligus membuka seminar nasional tersebut. Dalam kesempatan ini, penulis memaparkan hasil perbincangan dengan Ketua Umum Asbanda, Eko Budiwiyono. Berikut paparannya.

Sebagaimana diketahui bahwa Pemerintah melalui Menteri Perekonomian Republik Indonesia telah menerbitkan Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011 – 2025. Dalam MP3EI tersebut, pemerintah telah memetakan peta pusat pertumbuhan ekonomi yang terbagi dalam enam koridor ekonomi. Koridor ekonomi tersebut antara lain, Koridor Sulawesi, Maluku dan Papua, yang merupakan representasi dari kawasan Timur Indonesia.

Sehubungan dengan hal tersebut, tentunya sebagai pelaku ekonomi yang bergerak di bidang perbankan, Bank Pembangunan Daerah (BPD) khususnya yang berada di Kawasan Timur Indonesia, dan BPD seluruh Indonesia pada umumnya perlu mengetahui bagaimana arah kebijakan pembangunan ekonomi yang akan dijalankan untuk Kawasan Timur Indonesia. Pemahaman ini penting, agar BPD dapat ikut memainkan peran penting dalam kontribusinya untuk mensukseskan MP3EI, sekaligus untuk mewujudkan salah satu pilar BPD Regional Champion (BRC) yaitu sebagai agent of regional development.

Untuk mendukung BPD sebagai  agent of regional development serta untuk lebih mengetahui mengenai arah kebijakan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, Asosiasi Bank Pembangunan Daerah (Asbanda) mengadakan Seminar Nasional tema “Arah Kebijakan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia Dan Kiprah BPD”. Dalam Seminar nanti, kami telah mengundang beberapa narasumber yang mengerti mengenai Kebijakan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia, yaitu : Bapak Edib Muslim, Kepala Divisi Humas dan Promosi Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang mewakili Bapak Luki Eko Wuryanto, Deputi Bidang Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, yang nanti akan menyampaikan paparan mengenai “Arah Kebijakan Pembangunan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia Dalam MP3EI 2011 – 2025”. Kemudian Bapak H.A. Mulhanan Tombolotutu, SH, Wakil Walikota Palu, mewakili Bapak Rusdy Mastura, Walikota Palu yang nanti akan menyampaikan paparan mengenai “Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus”

Narasumber lainnya adalah Bapak Ellong Tjandra, Direktur Utama Bank Sulselbar dan Wakil Sekretaris Jenderal ASBANDA yang nanti akan menyampaikan paparan mengenai “Peran BPD Dalam Mendukung Pembangunan Ekonomi Kawasan Timur Indonesia”, dan dilanjutkan oleh Bapak Prof. Mudrajad Kuncoro, Ph.D, Guru Besar di FE-Universitas Gajah Mada Yogyakarta yang nanti akan menyampaikan mengenai “Percepatan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (Katimin).

Berbicara soal Asbanda, Ketua Umum Asbanda menjelaskan bahwa Asbanda memiliki program utama yakni; Program BPD Regional Champion (BRC). BRC ini telah diluncurkan pada akhir tahun 2010 dan mampu memberi pengaruh positif pada upaya BPD untuk mengembangkan rencana bisnis di masa depan. Lebih dari itu, BRC juga telah menjadi panduan bagi BPD untuk menjadi bank terkemuka di daerahnya masing-masing.

Kembali ke seminar nasional, Eko Budiwiyono berharap BPD seluruh Indonesia lebih jauh mengetahui dan lebih memahami tentang Arah Kebijakan Pembangunan Kawasan Timur Indonesia. "Dengan demikian, kita dapat lebih meningkatkan kiprah BPD di kawasan Timur Indonesia, dan kami selaku Pengurus Asbanda sangat mengharapkan kepada seluruh anggota Asbanda, yaitu BPD seluruh Indonesia untuk bisa mengambil peluang bisnis yang sejalan dengan pengembangan kawasan Timur Indonesia, baik melalui kerjasama Sindikasi untuk pembangunan infrastruktur, maupun untuk kegiatan produktif dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekonomi di kawasan timur Indonesia," jelasnya

Dalam kesempatan itu juga, Ketua Umum Asbanda menyampaikan bahwa dalam kurun waktu 5 tahun terakhir ini, kinerja BPD seluruh Indonesia, baik dilihat dari kinerja keuangan maupun operasional semakin membaik. Hal ini dapat dilihat dari berbagai indikator yang berhasil dibukukan oleh BPD seluruh Indonesia. Per Desember 2011, aset BPD telah mencapai Rp305,61 triliun atau meningkat sebesar 92,84 persen dibandingkan posisi akhir tahun 2006 yang sebesar Rp158,48 trilyun. Dan secara konsolidasi, aset BPD seluruh Indonesia menduduki peringkat keempat setelah Bank Mandiri, Bank BRI, Bank BCA. Kekuatan aset BPD seluruh Indonesia ini menunjukkan bahwa apabila BPD seluruh Indonesia bersinergi akan menjadi potensi kekuatan yang solid dalam kancah persaingan industri perbankan nasional serta dapat memberikan kontribusi yang lebih optimal bagi perekonomian nasional, khususnya di daerah.

Kinerja kredit dalam lima tahun terakhir juga menunjukkan pertumbuhan yang cukup baik. Pada Desember 2011, posisi kredit BPD seluruh Indonesia mencapai Rp170.99 triliun atau meningkat sebesar 205,56 persen dibandingkan posisi akhir 2006 yang sebesar Rp55,96 triliun. Pertumbuhan kredit year on year pada Desember 2011 mencapai 21,76 persen.

Posisi Dana Pihak Ketiga (DPK) BPD seluruh Indonesia pada Desember 2011 mencapai Rp232.59 triliun, meningkat sebesar 80,11 persen dibanding posisi akhir tahun 2006 yang sebesar Rp129,14 trilyun. Modal disetor telah mencapai sebesar Rp14,52 triliun per posisi Desember 2011. Kemampuan mencetak laba BPD seluruh Indonesia juga semakin baik. Per Desember 2011, laba BPD seluruh Indonesia mencapai Rp9,55 triliun atau meningkat sebesar 109,43 persen dibandingkan dengan perolehan laba pada tahun 2006 yang mencapai Rp4,56 triliun.

"Kami Pengurus ASBANDA mewakili rekan-rekan BPD seluruh Indonesia menyampaikan penghargaan yang sebesar-besarnya kepada seluruh undangan dan peserta yang berkenan hadir pada Pembukaan Seminar Nasional BPDSI ini. Dan tak lupa kami juga memohon maaf atas berbagai kekurangan/keterbatasan yang ada dalam penyelenggaraan serangkaian acara hingga malam hari nanti." tegas Dirut Bank DKI ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun