Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Lakukan Hal Ini Sebelum Terlambat

8 November 2024   19:41 Diperbarui: 8 November 2024   21:22 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasangan Calon Walikota-Wakil Walikota Banda Aceh Pilkada 2024 saat pengambilan nomor urut calon di Banda Aceh (Foto KIP Banda Aceh)

Tidak lama lagi hari amat menentukan segera tiba. Tepatnya, pada 27 November 2024. Ya! Ada apa dengan tanggal tersebut? Tentu saja tanggal yang sangat penting dan genting. 

Pada hari itu, nasib rakyat di 514 kabupaten/kota dan 38 provinsi akan berada pada "satu jari" sang pemilih. Ya, Pilkada serentak se-Indonesia nyaris sampai pada ujungnya. 

Klimaks nya akan terjadi pada 28 November 2024 nanti. Ketika nama-nama mereka disebut sebagai pasangan calon kepala daerah yang disilakan menduduki jabatan krusial untuk lima tahun kedepan. Suka atau tidak, kabar itu akan segera kita dengarkan.

Lantas mengapa kita harus merisaukan hal itu? Bukankah peristiwa tersebut tetap akan terjadi meski Anda tidak sukai atau juga dinanti-nanti? 

Itulah saat-saat dimana tidak ada gunanya lagi janji-janji. Semua pasti terjadi dan tak akan bisa dikembalikan lagi. 

Sebab itu, melalui dinding kompasiana saya ingin mengingatkan diri saya sendiri dan pembaca untuk menimbang-nimbang calon 'pemimpin' yang kita dukung.  Jawablah dengan baik, apa dan mengapa Anda mendukungnya.

Lima tahun untuk memegang sebuah amanah penting ketika orang yang kita dukung itu terpilih, sadar atau tidak, mereka akan menentukan nasib kita pada hari-hari berikutnya. 

Bayangkan lima tahun lamanya, bukanlah waktu yang singkat. 

Jika pilihan kita benar atau bukan karena asal dukung, maka kehidupan kita sebagai rakyatnya akan tenteram dan terlindungi hak-hak kita. 

Tetapi sebaliknya, karena Anda terlena dengan sodoran amplop, maka jangan berharap nasib hidup akan dapat kita perbaiki. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun