Innalillahi wainna ilaihi rajiun, sebagai muslim kalimat itu pertama yang wajib saya ucapkan manakala setiap muslim ditimpa musibah. Bencana gempa bumi di Cianjur yang baru terjadi mengingatkan saya kebelasan tahun silam. Tepat nya pada Desember 2004 ketika Aceh dihantam tsunami setelah sebelumnya digoyang dengan gempa dahsyat 8,7 SR. Ingatan saya ini kemudian tertuju pada reruntuhan bangunan dan korban yang berjatuhan. Semoga duka Cianjur tidak banyak memakan korban jiwa. Meski bangunan banyak yang roboh dan kerugian material yang mungkin tidak sedikit, Insya Allah masih ada kesempatan untuk mendapatkan gantinya. Terpenting adalah bagaimana menyelamatkan korban seminimal mungkin.
Semoga saja musibah yang dialami oleh saudara-saudara saya menjadi iktibar bagi setiap kita, mengambil pelajaran untuk saling mendoakan yang baik, saling menolong dan membantu apa saja yang kita bisa. Seperti halnya Kompasianer yang menyumbangkan sejumlah makanan bagi mereka yang sedang membutuhkan disana. Sungguh hal itu sangat bagus dan menginspirasi.
Adapun kami yang nun jauh dari Cianjur senantiasa memberikan dukungan moril agar saudara-saudara kami tetap bersabar atas cobaan yang diberikan oleh yang Maha Kuasa. Yakinlah bahwa apapun ujian yang menimpa kita semuanya akan bernilai amal dan ibadah andai saja kita mampu bersabar atasnya.
Semoga kedukaan ini cepat berlalu dan Cianjur pulih kembali. ****
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H