Setelah tiga tahapan penting itu dilalui kemudian terpilih finalis 3 besar yang akan maju ke final stage. Di tahap final, mereka presentasi mempertahankan ide mereka berikut dengan rencana pengembangan ide bisnis tersebut kedepan.
Pengembangan ide bisnis ini berbasis Design Thinking, dimana model ini lebih mengedepankan empati dalam menjawab permasalahan yang dihadapi oleh costumer atau masyarakat.
Oleh karena itu sebelumnya mereka juga mendapatkan pelatihan design thinking sekaligus menyelesaikan project ide bisnis mereka, sehingga ide bisnis itu bisa mereka kembangkan.
Susilawati merasa sangat bangga terhadap capaian anak didiknya itu dan ini merupakan kado Hari Sumpah Pemuda. Selain itu kita bisa mendorong anak-anak muda berpikir melahirkan dan berkaloborasi melahirkan ide sesuai dengan bidang keahlian mereka masing-masing.
"Jika anak muda bisa melahirkan ide-ide kreatif seperti ini dan bisa diimplementasikan tentu hal ini akan berpengaruh pada perkembangan ekonomi masyarakat," jelasnya.
Kedepan dirinya berharap, semoga anak-anak muda Aceh semakin berani merealisasikan ide-ide kreatif yang sesuai dengan kebutuhan jaman sekarang (demand driven). Sehingga anak muda Aceh bisa menjadi anak muda yang mandiri di usia muda.
Dari event seperti ini juga semoga anak muda Aceh bisa melahirkan start up-start up baru yang hebat menyaingi Gojek, Tokopedia, dan lainnya.
"Pegot IT ini memang akan kita kembangkan untuk menjadi labor Marketplace khususnya alumni IT LP3I College Banda Aceh dan kedepan untuk seluruh Alumni IT yang ada di Aceh. Sehingga jasa layanan IT di Aceh bisa lebih cepat, berkualitas dan biaya yang terjangkau," pungkas Susilawati. (*)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H