Bagi pengusaha besar atau perusahaan korporasi, sukses membangun usaha bukanlah sebuah pertanyaan besar. Sebab mereka memiliki kapitasi yang cukup serta tersedia sumber daya yang dibutuhkan.
Akan tetapi bagaimana jika pelaku usaha pinggiran yang tidak memiliki modal banyak namun ingin membangun usaha yang profitabilitas tinggi seperti halnya perusahaan korporasi, bisakah?
Mungkin saja bisa. Selalu ada jalan menuju tujuan. Meski harus melintasi proses panjang dengan kesabaran tingkat tinggi. Tidak ada yang mustahil di dunia ini. Semua dapat terjadi seizin Allah SWT.
Seperti yang dialami oleh Zuhra, seorang pelaku usaha pesisir yang mengolah ikan di sebuah desa pinggir pantai. Sebelumnya ia memiliki keinginan untuk mendapatkan tambahan modal bagi pengembangan usaha yang ia jalani puluhan tahun.
Zuhra yang sudah sejak lama mencari makan dari usaha kecil-kecilan itu berharap ada pihak yang membantu dirinya untuk mencari modal tambahan ke bank. Konon ia pernah mendengar ada program Kredit Usaha Rakyat yang tersedia di lembaga keuangan tersebut.
Jujur saja, Zuhra merasa tidak berani untuk datang ke bank. Disamping ia tidak paham perihal administrasi yang dipersyaratkan. Ia juga seorang single parents dengan tanggung jawab merawat seorang ibu yang sudah lanjut usia yang sukar ditinggalkan.
Namun Allah Maha mendengar hamba Nya. Keinginan Zuhra tersebut terkabulkan. Dengan mendapatkan fasilitasi dari tenaga pendamping usaha dan WCS, Zuhra akhirnya bisa memperoleh kredit usaha dari sebuah bank yang agak jauh dari lokasi usahanya.
Tenaga Pendamping Usaha atau disingkat TPU Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), wilayah kerja Provinsi Aceh, memfasilitasi Kredit Usaha Rakyat (KUR) bagi Zuhra (38), pelaku usaha pengolahan ikan kering, Kamis, (7/10/2021).
KUR Mikro yang disalurkan oleh Bank Syariah Indonesia (BSI) unit Kecamatan Lhoknga, Aceh Besar, kepada Zuhra, pelaku usaha ikan kering di Layeun, Kecamatan Leupung tersebut, difasilitasi oleh TPU Aceh setelah sebelumnya dilakukan pembinaan manajemen usaha.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Aceh yang diwakili oleh Kasie P2HP Fitriani, menyaksikan secara langsung penyerahan akad pembiayaan KUR oleh pihak BSI kepada debitur yang juga mendapatkan pendampingan dari TPU KP.