Pengurus Nasional Forum Komunikasi Mahasiswa Politeknik se-Indonesia (FKMPI) melangsungkan Diskusi Publik bersama Dr Beny Bandanadjaja, ST, MT, Direktur Pendidikan Tinggi Vokasi dan Profesi, Kemendikbudristek RI, Selasa, (28/9/2021).
Dalam diskusi publik tersebut Beny Bandanadjaja menyampaikan poin-poin penting yang harus menjadi perhatian mahasiswa Politeknik di Indonesia, diantaranya sebagai berikut:
Tantangan menghadapi perkuliahan dan dunia kerja
Mahasiswa politeknik secara skil beberapa berbeda dengan perguruan tinggi lain. Sebagai mahasiswa vokasi, mereka disiapkan untuk menguasai keterampilan sesuai bidang yang ditekuni untuk siap memasuki dunia kerja dan bahkan membuka lapangan kerja. Tip yang paling penting yakni memiliki mental siap bersaing.
Experiences Learning
Secara konsep Experiential learning dapat didefinisikan sebagai sebuah proses pembelajaran dimana para pembelajar menggabungkan pengetahuan, keterampilan dan nilai melalui pengalaman-pengalaman langsung. Ide dan prinsip-prinsip yang dialami dan ditemukan oleh para pembelajar akan lebih efektif dalam perubahan perilaku.
Implikasi dari penerapan model pembelajaran berbasis experience learning yaitu memberikan pengalaman belajar dari simulasi, praktik lapangan, eksperimen, dan magang kerja, untuk meningkatkan kemampuan dan kompetensi mahasiswa yang nantinya berguna saat selesai dari Politeknik.
Memanfaatkan Bonus Demografi
Indonesia memiliki indeks bonus demografi yang cukup besar yakni mencapai 30 persen, dimana jumlah penduduk berusia muda lebih banyak dari total penduduk Indonesia yang 250 juta lebih. Hal ini harus dapat dimanfaatkan sebagai peluang oleh mahasiswa Politeknik dengan menciptakan berbagai produk, kreativitas, dan inovasi.
Oleh karena itu mahasiswa perlu tahu kiat-kiat dalam pemanfaatan Bonus Demografi sebagai peluang ekonomi, dunia kerja, dan kompetisi global.
Disrupsi Industri 4.0
Era industrialisasi digital atau lebih dikenal dengan revolusi industri 4.0 memang sebuah kenyataan. Suka maupun tidak suka, hal itu tidak dapat ditolak. Sekarang ini dunia sedang dihadapkan pada pilihan industri 4.0 yang ditandai dengan berkembangnya secara pesat teknologi informasi dan komunikasi.
Teknologi digital telah menjadi peradaban baru bagi manusia di zaman modern ini. Meski memiliki banyak keuntungan bagi manusia, namun industri 4.0 juga memberi dampak lainnya yaitu terjadinya disrupsi. Dampaknya yaitu terganggu sistem kerja konvensional yang bersifat tradisional, dan munculnya intelegensi buatan dan otomatisasi.
Society 5.0 dan Industry 4.0
Jika industri 4.0 lebih berfokus pada kemajuan teknologi informasi dan digitalisasi dengan keunggulan kecerdasan buatan untuk menghasilkan berbagai produk dan meningkatkan produktivitas, maka society 5.0 memberikan perhatian terhadap manusia-nya.