Segenggam rasa tetiba meradang
Meronta dalam gelapnya malam
Ia menangis sejadinya, bergejolak tiada henti
Rasa yang dulu selalu ku pendam
Kini, ketika usia hari kian senja
Tetiba rasa itu berbalik kembali
Seakan menawarkan kebahagiaan
Memberiku harapan baru, derita akan hilang
Tapi, itu tidak mungkin terjadi
Jalan sepi yang terlanjur engkau pilih
Tak akan beralih menjadi hariku
Senja, derita, dan gejolak rindu yang pernah membuncah
Hanya sejarah yang sulit terlupakan
Kepergianmu bawa luka dihati
Untukmu yang pernah ku sakiti
Pintu maaf harapku diberi
Aku berjanji, rindu yang membuncah
Tak akan ku biarkan kembali
Banda Aceh, 24/8/2021 Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H