Kompasiana menjadikan topik "Cinta Segitiga" sebagai topik pilihan di pekan kemarin. Tapi mengapa temanya Cinta Segitiga? Apakah Mimin lagi melakoni Cinta Segitiga? Atau mungkin pernah jadi korban Cinta Segitiga?
Hmm.., banyak pertanyaan yang muncul ketika saya mencoba untuk mengerti istilah cinta segitiga dan mengukurnya pada kenyataan sehari-hari.
Kemudian saking penasarannya, saya mulai cari referensi dari beberapa literatur yang ada di jurnal-jurnal ilmiah. Hingga akhirnya saya menemukan teori ini. Ya Teori Segitiga Cinta.
Tetapi bagaimana hubungan Cinta Segitiga dan Segitiga Cinta?
Menurut teori tentang cinta yang dikenal dengan Teori Segitiga Cinta (The Triangular Theory of Love) yang cetus oleh Robert J.Sternberg (1986), tersebut menjelaskan bahwa terdapat tiga aspek yang tercakup didalam cinta, yaitu keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment).
Cinta adalah sebuah kisah yang ditulis oleh setiap orang dan kisah tersebut merefleksikan kepribadian, minat dan perasaan seseorang terhadap suatu hubungan, (Maharani, 2013).
Menurut Sternberg cinta bukanlah suatu kesatuan tunggal, melainkan gabungan dari berbagai perasaan, hasrat, dan pikiran yang terjadi secara bersamaan sehingga menghasilkan suatu perasaan.
Komponen keintiman merupakan kedekatan yang dirasakan oleh dua orang dan kekuatan dari ikatan yang menahan pasangan bersama.
Keintiman mengandung elemen afeksi yang mendorong individu untuk selalu memiliki kedekatan emosional dengan orang yang dicintainya.
Dengan kata lain, keintiman merupakan perasaan emosional tentang kehangatan, kedekatan, dan dalam hal berbagi dalam hubungan.