Kasus kelumpuhan yang dialami mahasiswi asal Aceh Barat usai divaksin viral di jagad maya. Kasus ini menambah panjang daftar "korban" vaksin Covid-19 di tanah air.
Mahasiswi berinisial AW (23), berawal dari keinginannya untuk melakukan vaksinasi untuk memenuhi persyaratan kuliah di sebuah PTN di Banda Aceh.
Penuturan pihak keluarga AW beberapa hari lalu, saat AW baru saja mengalami nahas tersebut, ia membutuhkan semacam sertifikat atau bukti sudah divaksin sebagaimana diminta oleh pihak kampus dimana ia menempuh pendidikan.
Namun malang nasibnya jelang 12 jam paska disuntik vaksin, gadis itu mengalami mual-mual, muntah, dan kejang bahkan sempat pingsan dirumahnya hingga terpaksa dilarikan ke rumah sakit oleh pihak keluarga untuk mendapatkan pertolongan medis.
Berbagai spekulasi pun bermunculan, ada yang berkomentar positif dan banyak juga yang memandang negatif dampak vaksinasi massal yang dilakukan oleh pemerintah.
Sebelumnya, informasi dari pihak vaksinator memaparkan, sebelum AW disuntik ia telah diperiksa terlebih dahulu dan melewati serangkaian wawancara untuk memastikan kesiapan menerima vaksin.
Meskipun ada yang menduga penyebab utama kelumpuhan AW adalah karena ada penyakit penyerta yang berdampak buruk.
(Diketahui bila AW memiliki riwayat asam lambung dan pernah mengalami tifus).
Namun menurut Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Aceh, dr Safrizal menjelaskan dugaan penyebab kelumpuhan yang dapat dialami AW adalah kemungkinan besar karena faktor psikosomatik atau ketakutan yang berlebihan sehingga memicu dampak pada kesehatan.
Ditambahkan dokter tersebut, semua keluhan (seperti dugaan asam lambung), itu bukan termasuk kontra indikasi atau halangan untuk menerima vaksin.