Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Tetap Sehat di Tengah Pandemi dengan Berkebun

27 Juli 2021   09:03 Diperbarui: 27 Juli 2021   09:17 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (freepick)

Harga sebuah kesehatan sungguh tak ternilai harganya. Setiap orang akan bersedia membayar berapapun demi memperoleh kesehatan meski harus menjual seluruh aset lain miliknya. Sebab itu tidak salah bila ada yang mengatakan sehat juga aset.

Kenapa aset? Karena kesehatan adalah harta yang paling berharga dan memberikan begitu banyak keuntungan. Selain dapat menghemat biaya juga memperpanjang usia hidup. Maka sehat itu tergolong aset yang sifatnya tidak terlihat (intangible).

Untuk memperoleh sebenarnya bukanlah sebuah perkara sulit. Sehat juga tidak membutuhkan biaya tinggi. Bahkan ada orang yang mengira bahwa sehat itu hanya milik orang-orang kaya karena mereka miliki uang banyak sehingga sanggup membeli "sehat".

No! Anggapan di atas sangat salah. Kesehatan itu milik semua orang. Allah telah menganugerahkan kesehatan itu kepada setiap manusia yang dilahirkan di dunia ini. Kita terlahir dalam keadaan sempurna sebagai manusia. Sehat secara fisik dan jiwa.

Itu artinya kesehatan merupakan pemberian Tuhan kepada setiap orang pada awalnya. Namun karena sebagian orang tidak mampu menjaga dan merawat kesehatan yang diberikan itu, maka timbullah berbagai penyakit yang akhirnya menyebabkan kematian atau kecacatan.

Mari kita perhatikan apa penyebab utama rusaknya nilai kesehatan seseorang.

Pertama, umumnya manusia hidup di zaman modern sekarang ini sebab utama rusaknya kesehatan diri adalah karena makanan (food). Makanan ini sebetulnya berada pada dua sisi. Satu sisi sebagai kebutuhan dan sumber gizi serta sumber energi.

Akan tetapi bila pola konsumsi makanan tersebut tidak memenuhi kaidah-kaidah kesehatan yang dianjurkan, maka justru akan menjadi sumber penyakit di sisi lainnya. Apalagi jika mengkonsumsi dengan cara yang salah dan makanan yang terlarang.

Kedua; gaya hidup. Problem gaya hidup (lifestyle) kini menjadi momok yang bisa menjadi sumber rusaknya kesehatan seseorang. Bukan persoalan uang atau tidak boleh dilakukan. Namun gaya hidup yang tidak sehat justru harus ditinggalkan, kalau bisa buang jauh-jauh. Misalnya gaya hidup dengan menggunakan narkoba, alkohol, dan seks bebas.

Apalagi di era pandemi seperti saat sekarang. Setiap orang berlomba-lomba untuk meningkatkan daya tahan tubuh agar mampu melawan Covid-19. Beragam aktivitas yang dapat memperkuat tubuh dilakukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun