"Carilah ilmu dan kekayaan jika Anda memilih cita-cita sebagai pemimpin. Ilmu akan menyelesaikan masalah kelompok orang "khusus" yang Anda pimpin, sedangkan harta akan membantu Anda menyelesaikan masalah kelompok orang umum." (Ali bin Abi Thalib).
Menelaah nasehat Sayyidina Ali bin Abi Thalib diatas secara garis besar ada amanah besar yang harus dipenuhi oleh seorang pemimpin.
Pertama; milikilah ilmu.
Sahabat Rasulullah Saw yang satu ini dikenal sebagai sosok yang cerdas. Sayyidina Ali ra orang yang memiliki ilmu tinggi. Beliau sosok yang bijaksana dan pandai dalam keilmuannya.
Sayyidina Ali banyak belajar dari Rasulullah Saw sejak masih remaja. Sebagai anak asuh, Ali memiliki kesempatan yang lebih besar selalu dekat dengan Nabi hingga beliau menjadi menantu Rasulullah Saw.
Nabi Muhammad mendidik Ali dalam semua aspek ilmu Islam baik aspek dhahir, batin, dan tasawuf. Beliau menggembleng Sayyidina Ali menjadi seorang pemuda yang sangat cerdas, berani, dan sangat bijak.
Rasulullah memberikan julukan kepada Sayyidina Ali dengan sebutan Abu Thurab. Dalam bahasa Arab "thurab" artinya debu atau tanah. Julukan tersebut adalah julukan yang sangat disukai oleh Ali ra.
Ali memiliki kecapakan dalam ilmu militer dan peperangan. Ia juga cerdas dalam memimpin umat dan pemerintahan (khalifah).
Karena itu ia merupakan salah satu sosok sentral dalam khazanah Islam karena ia mewarisi ilmu dan kearifan yang sangat banyak sehingga bisa menjadi inspirasi bagi pemimpin dunia zaman kini.
Ilmu yang paling utama harus dimiliki oleh seorang pemimpin adalah keimanan kepada Allah Swt, Tuhan semesta alam. Sehingga ketika ia memimpin maka seluruh kebaktiannya hanya karena Allah.
Sayyidina Ali pernah berpesan dalam pidatonya ketika beliau diangkat menjadi pemimpin setelah Nabi wafat.