Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Wali Kota Banda Aceh, Buang Sampah Sembarangan Didenda 10 Juta Rupiah

31 Maret 2019   11:34 Diperbarui: 31 Maret 2019   11:45 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Wali Kota Banda Aceh Amirullah Usman (foto:dialeksis.com)

Sebagai contoh, dilansir Kumparan dot com Sebanyak tujuh warga terjaring Operasi Tangkap Tangan (OTT) buang sampah sembarangan oleh petugas Dinas Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Keindahan Kota (DLHK3) bersama Kepolisian dan Satpol PP Kota Banda Aceh. Mereka terjaring di Pelabuhan Penyeberangan Ulee Lheu, Kecamatan Meuraxa, Kamis (28/3/2019).

Operasi tangkap tangan yang dilakukan oleh DLHK3 dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran warga dan pelaku usaha atau industri terhadap pengelolaan sampah.

Kepala DLHK3 Banda Aceh, Jalaluddin mengatakan ketujuh pelanggar masih diberi kelonggaran, dan tidak dikenai sanksi. Mereka hanya diperingatkan, belum pada tahap menjatuhkan sanksi. "Ini masih sosialisasi dulu, karena sanksi mulai kita berlakukan di bulan Agustus atau September nanti," katanya

Sebagai catatan Kota Banda Aceh sudah pernah mendapatkan penghargaan tertinggi dalam bidang kebersihan. Kota Islami tersebut sukses meraih award yaitu Piala Adipura. Banda Aceh berhasil meraih 9 kali Piala Adipura dibawah kepemimpinan Wali Kota Mawardi Nurdin dan Illiza Sa'aduddin Djamal kala itu. 

Dan terakhir Piala Adipura tersebut hanya mampu dipertahankan pada 2017, ketika itu Kota Banda Aceh dipimpin oleh Illiza Sa'aduddin Djamal sebelum digantikan oleh Aminullah Usman.

Kita menginginkan Banda Aceh bisa kembali menjadi kota penerima Piala Adipura sebagaimana sebelumnya. Sesuatu yang sudah diraih hendaknya dapat dipertahankan dan ditingkatkan bukan malah sebaliknya mengalami kemunduran.

Persoalan sampah bukan hanya masalah kebersihan dan kesehatan tetapi juga indikasi keimanan warga terutama aparatur pemerintah. Mengapa demikian? Karena warga kota yang mayoritas Islam mestinya dapat menjalankan ajaran agamanya dengan baik dan benar. 

Islam tidak mentolerir ummatnya hidup kotor dan buang sampah sembarangan. Islam mengajarkan kebersihan bahkan kebersihan tersebut menjadi bahagian dari iman seseorang.(*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun