Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Bingung Memilih Jurusan Kuliah? Lakukan Hal Ini untuk Menemukan Jurusan yang Sesuai

6 Februari 2019   09:07 Diperbarui: 6 Februari 2019   10:00 230
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menjadi orang sukses merupakan impian dan cita-cita setiap orang. Hampir tidak ada manusia yang berkeinginan gagal dalam hidup mereka. Untuk mewujudkan impian dan cita-citanya tersebut, maka berbagai usaha pun dilakukan.

Salah satu upaya yang lazim dilakukan oleh manusia di zaman modern ini mewujudkan impian mereka yaitu dengan menempuh pendidikan setinggi-tingginya. Dengan pendidikan yang baik dan berkulitas diyakini cita-cita mereka akan mudah tercapai.

Pendidikan yang dimaksudkan adalah sekolah formal seperti sekolah SMA dan kuliah di perguruan tinggi ternama. Maka tidak heran jika setiap masa penerimaan mahasiswa baru, puluhan ribu lulusan SMA mengantri dipintu gerbang kampus-kampus favorit. Fenomena tersebut bukan hanya di Indonesia bahkan seluruh dunia.

Animo lulusan SMA untuk masuk menjadi calon mahasiswa di perguruan tinggi terbaik memang sangat tinggi. Sehingga tingkat persaingan di perguruan tinggi seperti itu juga sangat tinggi.

Beberapa calon mahasiswa berpendapat tidak mudah untuk lulus dan diterima menjadi mahasiswa pada kampus-kampus favorit apabila tidak memiliki kecerdasan yang melebihi standar.

Dengan kata lain, agar bisa lulus dan diterima di perguruan tinggi terbaik, calon mahasiswa harus memiliki kemampuan dan kecerdasan diatas rata-rata.

Oleh karena itu diperlukan persiapan yang sangat matang agar calon mahasiswa mampu bersaing dengan ribuan peserta lainnya. Termasuk mengikuti kelas bimbingan belajar khusus untuk menghadapi tes ujian masuk perguruan tinggi.

Tetapi untuk sukses dalam menempuh perkuliahan sampai menjadi sarjana dengan nilai terbaik, seorang calon mahasiswa tidak cukup hanya mempersiapkan diri untuk lolos tes masuk saja.

Namun mereka perlu juga menilai berbagai aspek lain dalam melihat kemampuan diri. Sebab menjalani kuliah pada jurusan yang tidak sesuai dengan kemampuan yang dimiliki akan terasa sangat berat.

Kemampuan utama yang perlu diperhatikan dan dimiliki adalah kemampuan bidang akademik, meliputi prestasi selama bersekolah di SMA dalam bidang mata pelajaran yang sudah diikuti.

Dengan melihat indeks prestasi diatas rata-rata. Kecerdasan akademik yang dibutuhkan adalah yang sesuai dengan bidang ilmu yang akan didalami di perguruan tinggi nantinya.

Untuk memperoleh kemampuan akademik, seseorang perlu belajar secara intensif dan dengan jam pelajaran yang mencukupi. Melalui penerapan metode belajar efektif akan menghasilkan kemampuan intelektualitas yang bagus.

Selain kemampuan akademik, calon mahasiswa yang ingin masuk perguruan tinggi juga harus mengetahui bakat dan minat yang mereka miliki. Untuk ini bisa dilakukan pada praktisi psikologi atau psikolog yang memberikan jasa tes bakat dan minat.

Seseorang akan sangat mudah mengembangkan diri menuju puncak kesuksesan ketika ia dapat mengenali bakat yang ia miliki sejak dini secara persis. Kemudian dengan bakat tersebut ia mampu melakukan sebuah upaya dengan tepat, sehingga dapat mengurangi kegagalan dalam perkuliahan.

Bakat atau disebut juga sebagai talenta yang anugerahi Tuhan sejak ia dilahirkan. Salah satu bakat tersebut adalah kecerdasan. Ada bermacam-macam kecerdasan yang dimiliki oleh seseorang atau setiap orang. Atau lebih dikenal dengan kecerdasan majemuk.

Kecerdasan majemuk atau disebut juga kecerdasan berganda diantaranya kecerdasan visual, kecerdasan verbal, dan kecerdasan figural. Semua kecerdasan itu memberikan manfaat yang besar bagi seseorang dalam menciptakan kreativitas.

Selama ini tes bakat dan minat seperti terlupakan. Bahkan diantara beberapa orang menanggap tes ini tidak terlalu penting dalam penentuan jurusan kuliah dan karir kerja. Sehingga mereka tidak tertarik untuk melakukannya, ditambah lagi dengan biaya mahal.

Padahal dengan mengetahui apa bakat dan minat yang dimiliki akan memudahkan dalam memilih jurusan atau bidang karir yang nanti akan ditekuni.

Proses persiapan dalam pelaksanaan tes bakat dan minat dapat dimulai dari kesiapan seorang tester. Tester adalah orang yang bertugas dan bertanggung jawab untuk memfasilitasi seluruh proses pelaksanaan tes.

Ada sembilan sub tes dalam serangkaian tes bakat dan minat ini yang dalam pelaksanaannya memiliki waktu yang sudah ditentukan. Masing-masing yaitu: (1) tes penalaran visual, (2) tes penalaran numerik, (3) tes analisa verbal, (4) tes penalaran urutan, (5) tes pengenalan spasial, (6) tes tiga dimensi, (7) tes sistematisasi, (8) tes kosa kata, (9) tes figural angka, sedangkan terakhir tes minat.

Hasil dari "pemotretan" bakat dan minat ini. Oleh ahli akan menganalisis berdasarkan pendekatan keilmuan. Melalui teknik yang dipilih, tester dan praktisi psikolog akan merekomendasikan sejumlah jurusan kuliah dan bidang karir yang paling ideal berdasarkan hasil tes.

Selain mendapatkan informasi atau gambaran awal tentang bakat dan minat yang dimiliki, seorang calon mahasiswa juga harus mempertimbangkan pilihan jurusan yang disukai. Pilihlah program studi ataupun fakultas yang disenangi. Artinya menurut kata hati.

Dan terakhir tidak boleh lupa mempertimbangkan dari sisi kemampuan ekonomi orangtua. Carilah kampus yang biaya kuliah terjangkau atau tidak terlalu mahal. Bila perlu usahakan untuk mendapat beasiswa baik pemerintah maupun pihak lain. (*)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun