Memasuki tahun baru, berarti masuk pada periode berikutnya. Konsep tersebut berlaku pada seluruh organisasi yang sudah mapan. Sehingga ketika berada pada periode baru, maka konsekuensi logis yang harus dijalankan oleh para manajer adalah melakukan kegiatan evaluasi terhadap pekerjaan periode sebelumnya dan kemudian membuat rencana kerja untuk periode yang akan datang atau periode saat ini.
Dan pekerjaan diatas sudah menjadi tugas para manajer setiap tahunnya. Karena sudah dilakukan secara berulang-ulang, maka pekerjaan tersebut yang dianggap sebagai rutinitas atau dengan sebutan lain sebagai pekerjaan rutin para manajer.
Rutinitas ini dilakukan tidak hanya organisasi tertentu saja. Misalnya perusahaan yang bergerak dibidang bisnis. Bahkan organisasi non bisnis pun melakukan hal itu. Misalnya partai politik, yayasan, lembaga pendidikan, ormas, dan organisasi informal lainnya.
Dua pekerjaan utama diawal tahun itulah yang sering jadi momen penting bagi keberlangsungan hidup sebuah organisasi. Artinya jika tidak dilakukan, maka besar kemungkinan organisasi itu tidak berkembang dalam mencapai visi dan misinya dalam jangka panjang.
Seperti telah disebutkan sebelumnya, dua agenda itu yakni kegiatan evaluasi akhir tahun dan kegiatan rencana kerja awal tahun. Dan biasanya agenda tersebut dilakukan oleh manajemen untuk menjalankan fungsi-fungsi manajerial organisasi.
Menurut Fisher, Schoenfeldt, dan Shaw Evaluasi Kinerja merupakan suatu proses dimana kontribusi karyawan terhadap organisasi dinilai dalam suatu periode tertentu. Tujuannya adalah untuk mengukur bagaimana tingkat pencapaian kinerja dari perencanaan tahun lalu atau periode sebelumnya.
Evaluasi kinerja bisa dilakukan secara menyeluruh dan serentak (simultan), dan biss juga hanya pada aspek-aspek tertentu saja atau secara parsial. Misalnya hanya kinerja keuangan saja atau hanya bidang pemasaran saja. Hal itu sangat tergantung pada tujuan dan sasaran yang diinginkan.
Dengan telah dilakukannya kegiatan evaluasi, maka para pemangku kepentingan pada organisasi dapat melihat hasil yang sudah dicapai dan yang belum tercapai. Atas dasar informasi tersebut kemudian menjadi masukan atau dasar bagi perencanaan kerja pada tahun berikutnya.
Biasanya manajemen melakukan langkah-langkah antisipatif dan penyempurnaan jika pad tahun sebelumnya ditemukan kelemahan ataupun kekurangan. Tindakan perbaikan ditempuh agar kinerja pada tahun yang akan datang dapat lebih optimal.
Itulah kesibukan pertama pada awal tahun para manajer. Mereka sibuk mengadakan rapat evaluasi tahunan dan rapat kerja tahunan untuk menghasilkan informasi, data, dan dokumen sebagai perencanaan kerja tahun berikutnya atau tahun yang akan berjalan.
Rapat kerja tahunan selalu diadakan pada minggu-minggu pertama bulan Januari setiap tahun, bulan Januari tersebut ditetapkan sebagai periode dasar menentukan masa kerja sebuah perencanaan kerja setahun.
