Ada sebuah kicauan menarik dari seorang seniman tanah air, komposer ternama Indonesia bahkan ia juga kenal dunia. Ya, dia adalah Addie MS. Sebagaiman publik ketahui jika Addie merupakan pengagum berat Ahok dan Jokowi.
Kicauan Addie diakun twitternya itu kurang lebih seperti ini, "kini memuji seseorang dianggap sebagai 'penjilat'. Padahal, memuji orangtua, guru, bahkan presiden adalah kewajiban. Addie menuturkan bahwa yang dipuji tak boleh senang, sebab yang memuji ada maunya."
Twitt Addie menjadi lebih pas rasanya jika kita pakai untuk mengukur tausiyah Ma'ruf Amin saat berkunjung ke Ponpes Malnu, Pandeglang Banten, Sabtu (29/12/2018) kemarin. Dalam tausiyah tersebut Ma'ruf Amin berkampanye bagi kubu dirinya dan Jokowi. Dan disisi lain "menyerang" Prabowo Subianto secara tajam seperti membandingkan secara kontras antara hitam dan putih.
Atas serangan brutal Ma'ruf Amin itu, juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Andre Rosiade pun bereaksi dan memberikan penjelasan atas tuduhan cawapres nomor urut 01. Adapun isu yang dilemparkan oleh Ma'ruf Amin saat itu adalah soal penculikan dan pembunuhan.
Menurut Andre pernyataan itu tidak relevan dengan tema tausiyah, lagi pula jika isu diarahkan ke Prabowo Subianto juga keliru, sebab Prabowo Subianto tidak ada urusan dengan penculikan dan pembunuhan. Jadi ini semacam pernyataan orang yang sedang panik lalu nyerang sana-sini nggak karuan.
Dalam ceramahnya Ma'ruf berujar bahwa Jokowi sudah membangun kemaslahatan warga. "Menurut saya (Jokowi) positif semua, mana ada beliau menculik orang, menganiaya orang, nggak pernah, membunuh orang, nggak pernah.
Dia (Jokowi) hanya melaksanakan tugas-tugas pemerintahan. Dia (Jokowi) membangun kemaslahatan, membangun memanfaatkan dan menghilangkan kerusakan sehingga kebaikan, baik membawa kebaikan bagi masyarakat," kata Ma'ruf Pandeglang, Banten.
Begitulah kira-kira tausiyah yang berujung pada sikap berbalas pantun antara kedua kubu. Lalu apa hubungannya dengan jilat menjilat dalam twittnya Addie MS? Benarkah pujian Ma'ruf Amin terhadap Jokowi berlebihan? Seperti mengatakan Jokowi positif semua.
Untuk itu mari kita lihat sebuah pesan bijak seorang Ali bin Abi Thalib, "Memuji lebih dari yang seharusnya adalah penjilatan." (Nahjul Balaghah, hikmah 347). Seorang penjilat biasanya memuji sesuatu secara berlebihan dengan tujuan mendapat perhatian. Ia akan memuji orang-orang kaya, orang-orang berkuasa, orang-orang berilmu, agar mendapat keuntungan dari mereka.
Dalam konteks diatas, apa yang dikatakan oleh Ma'ruf Amin tergolong berlebihan. Sejatinya sebagai seorang manusia biasa, Jokowi juga memiliki hal-hal negatif baik yang melekat pada pribadinya maupun dalam kepemimpinannya. Hal itu tidak dapat dinafikan.
Sehingga Jubir BPN Andre Rosiade mengatakan, jadi kalau Pak Kiai ingin memberikan tausiyah, berikan tausiyah yang paling pas itu kepada pasangan Pak Kiai (Jokowi) untuk segera menepati janji-janjianya. Karena pemimpin itu dipegang janjinya, coba Pak Kiai pemimpin yang tak tepati janji namanya apa?