Menurut Kusumaningtuti S. (Dewan Komisioner OJK Bidang Edukasi dan Perlindungan Konsumen) mengatakan bahwa pemberdayaan wanita Indonesia dalam pengelolaan ekonomi di lintas sektor sangat penting untuk dilakukan dalam rangka mewujudkan ekonomi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Literasi keuangan merupakan kebutuhan dasar bagi setiap orang agar terhindar dari masalah keuangan. Kesulitan keuangan bukan hanya fungsi dari pendapatan semata (rendahnya pendapatan). Kesulitan keuangan juga dapat muncul jika terjadi kesalahan dalam pengelolaan keuangan.
Ivy Widjaja, Head of Customer Segmentation & Marketing Permata Bank dalam acara Media Clinic mencontohkan kesalahan pengelolaan keuangan yang diakibatkan kurangnya pengetahuan. "Sebanyak 28% masyarakat memiliki pengeluaran yang lebih besar dari pada pendapatan. Isu finansial juga menyebabkan banyak konflik dalam rumah tangga," (mediaindonesia.com).
Untuk meningkatkan literasi keuangan bagi wanita, terutama yang sudah berkeluarga Remund (2010) menyarankan ada lima domain literasi keuangan yang harus dimiliki dan dipelajari oleh wanita dan keluarga, pengetahuan tentang konsep keuangan; kemampuan untuk berkomunikasi tentang konsep keuangan; kemampuan untuk mengelola keuangan pribadi; kemampuan dalam membuat keputusan keuangan; dan keyakinan untuk membuat perencanaan keuangan masa depan.
"keuanganmu menentukan masa depanmu" salam***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H