Pada zaman yang serba otomasi sekarang ini, seseorang dituntut lebih cerdas mengelola segala sumber daya yang dimilikinya termasuk keuangan. Tidak terkecuali siapa mereka, dan apa status perkawinannya. Bukan hanya secara pribadi bahkan seorang yang sudah berumah tangga sekalipun mesti cerdas memenej keuangan mereka.
Pentingnya pengelolaan keuangan dengan baik pada era super konsumtif ini memberikan keuntungan yang besar bagi rumah tangga. Bagaimana tidak, karena persoalan keuangan merupakan masalah inti kehidupan manusia pada zaman modern. Meskipun uang bukan segala-galanya namun uang diperlukan dalam segala hal. Tanpa uang rasanya semua hal bisa tidak terlaksana atau tercapai.
Dengan mengelola keuangan secara tertib dan teratur memungkinkan sebuah rumah tangga dapat menjaga aliran uang masuk dan keluar dalam lalu lintas pembayaran kebutuhan keluarga. Dengan cara itu, suami atau istri dapat menjaga kesehatan keuangan keluarga yang kemudian ikut menambah kebahagiaan hidup sebuah rumah tangga.
Di dalam rumah tangga masa kini, wanita tidak hanya sekedar menjadi sosok pengasuh dan pendidik anak-anak serta mengurus suami dan rumah, tetapi juga dituntut berperan aktif dalam pengelolaan keuangan keluarga. Mereka dapat bertindak seperti peran seorang manajer keuangan pada sebuah perusahaan.
Para wanita perlu memahami besarnya peran mereka dalam keluarga sehingga pengelolaan keuangan harus benar-benar dilakukan dalam segala hal, termasuk pengelolaan keuangan secara efektif dan efesien.
Posisi wanita dalam pengetahuan keuangan proporsinya lebih dominan ketimbang laki-laki. Pada umumnya wanita memiliki kepekaaan yang tinggi terhadap pemasukan dan pengeluaran keuangan yang berada dibawah pengawasan mereka. Sehingga sangat lumrah jika kita melihat banyak wanita yang memegang jabatan penting bidang keuangan di hampir semua perusahaan.
Kelebihan lainnya yang dimiliki oleh wanita dalam bidang keuangan adalah lebih bertanggung jawab terhadap tugasnya. Misalnya kebutuhan dapur, kamar mandi, hingga kebutuhan di kamar tidur. Banyak hal yang perlu diperhitungkan oleh wanita sebagai seorang istri, mulai dari kebutuhan sehari-hari, biaya pendidikan anak, biaya bulanan, tagihan bulanan, hingga pengeluaran tidak terduga.
Boleh jadi seorang suami sangat pintar dalam mencari uang, namun jika tidak mampu dikelola dengan baik, maka uang banyak tersebut tidak akan berdaya guna. Oleh sebab itu ketika seorang suami membawa pulang hasil usahanya sebagai nafkah bagi keluarga, lalu ada seorang istri yang juga pandai mengelola dan mengatur keuangan.
Itulah mengapa pentingnya seorang wanita memiliki pengetahuan atau literasi keuangan dengan baik, adakalanya seluruh pendapatan tidak boleh semuanya dihabiskan, namun perlu juga sebagian ditabung, diinvestasikan, dan lain sebagainya. Namun dewasa ini masyarakat Indonesia belum semuanya memiliki pemahaman yang cukup mengenai literasi keuangan, termasuk wanita.
Dari hasil penelitian yang dilakukan oleh Miksalmina dan Iwan, meskipun masih dibawah 50 persen, para wanita di Aceh telah memiliki pengetahuan dasar dalam mengelola keuangan pribadi dan keluarganya (48 persen). Walaupun pengetahuan yang dimiliki masih dibawah rata-rata, namun minat untuk mempelajari pengelolaan keuangan sangat tinggi yaitu mencapai 95 persen.
Sementara hasil survei Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2013, memperlihatkan tingkat literasi keuangan di Indonesia hanya 21,8 persen. Itu artinya masih sedikit masyarakat yang betul-betul melek keuangan. Sedangkan wanita, memiliki tingkat literasi keuangan yang lebih rendah yaitu sekitar 19 persen, dibandingkan laki-laki yang mencapai 25 persen.