Rangkaian kegiatan kempanye pasangan Capres 02, Sandiaga Uno kini telah tiba jatahnya untuk Aceh. Mendarat dengan selamat di Bandara Internasional Sultan Iskandar Muda (SIM) Blang Bintang Aceh Besar, Selasa (20/11). Sandiaga Uno langsung melakukan setiap agenda yang sudah disusun.
Setelah melakukan berbagai kegiatan yang telah disiapkan oleh panitia tim pemenangan Prabowo-Sandi Propinsi Aceh. Termasuk melakukan ziarah ke kuburan massal dan berdoa, lalu ke makam Sultan Iskandar Muda, Raja Aceh yang sangat terkenal dengan ketegasan dalam memimpin Kerajaan Aceh tempo dulu. Dan Sandiaga Uno mengaku sangat terinspirasi dengan Sultan Aceh yang memiliki kekuasaannya hingga ke negeri malaka (Malaysia).
Lanjut dari tempat itu, Sandiaga Uno melakukan agenda kegiatan berikutnya. Seperti biasa, dalam setiap kunjungan ke daerah-daerah, ia selalu menyempatkan diri untuk bersilaturrahmi dengan para pedagang di pasar-pasar tradisional.
Pasar yang dituju kali ini di Banda Aceh oleh Sandiaga Uno adalah pasar ikan peunayong. Pasar ini sendiri letaknya tidak terlalu jauh dari Mesjid Raya Baiturrahman yang berada dipusat kota. Di pasar ini terdapat hampir 200 pedagang ikan eceran. Setiap hari pasar ikan ini selalu ramai dikunjungi oleh warga kota yang berbelanja.
Meskipun pasar ikan, namun dilantai dua terdapat juga pedagang sayur-sayuran dan bahan-bahan dapur yang umumnya adalah perempuan. Namun di pasar ini hanya menjual ikan segar, tidak tersedia ikan asing atau ikan hasil penjemuran. Begitu sayur yang dijual disini langsung dibawa dari kebun petani, jadi masih segar.
Di pasar peunayong inilah Sandiaga Uno melakukan safari politik dan kempanye dialogisnya dengan warga, terutama para pedagang ikan kecil yang hanya memiliki meja (lapak) sewaan. Dari hasil dialog yang ia lakukan, ternyata banyak pedagang yang mengeluh karena sepi pembeli. Menurut para pedagang, daya beli masyarakat sangat menurun dari waktu ke waktu.
Seorang pedagang yang berhasil berbincang-bincang dengan Sandiaga Uno mengeluhkan soal permodalan, "Tadi saya bicara sama Bu Anisah (pedagang ikan) juga di sini pedagang ikan perlu sekitar Rp 10 juta sebagai modal kerja mereka," kata Sandiaga kepada wartawan setelah berkunjung ke Pasar Peunayong, Banda Aceh, Selasa (20/11/2018), sebagaimana dilansir detikcom.
Akibat usaha yang mereka jalankan kurang mendapatkan hasil penjualan yang maksimal sehingga mengurangi modal yang dimiliki. Kepada Sandiaga Uno, pedagang ikan bernama Annisah yang mewakili rekan-rekannya berkeluh kesah tentang kebutuhan-kebutuhan modal usaha. Lantas yang menjadi pertanyaan apakah bank penyalur KUR selama tidak menyasar pedagang ikan?
Memang, pengalaman saya pribadi selama mendampingi pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan sepanjang tahun 2010-2017, termasuk fasilitasi permodalan, sangat sulit mendapatkan kepercayaan bank untuk memperoleh kredit usaha. Terlebih kepada nelayan, katanya ada Kredit Usaha Rakyat (KUR), nyatanya bank penyalur selalu berkilah bahwa usaha perikanan tidak layak untuk dibiayai.
Jadi apa yang dikeluhkan oleh Annisah kepada Sandiaga Uno adalah fakta yang sangat valid. Memang bank selama ini sangat tidak suka membiayai usaha perikanan. Padahal sektor ini sangat potensial dan profitable sebagai sebuah bisnis.
Oleh karena itu pemerintah perlu menekankan kepada pihak pengelola KUR atau Kementerian Koordinator Perekonomian sebagai pihak yang berwenang untuk mengatur penyaluran KUR. Tidak boleh ada lagi keluhan pedagang kecil (UMKM) yang kesulitan tambahan modal bagi pengembangan usaha mereka.(*)