Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Media yang Kehilangan Daya Kritis, Tak Pantas Didukung

4 November 2018   07:58 Diperbarui: 6 November 2018   10:43 520
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di negara-negara industri maju yang sudah bebas buta huruf, pelbagai media berita seperti koran, radio, dan telivisi, merupakan wahana utama penyebaran informasi dari berbagai peristiwa dengan beragam sumber.

 Banyak majalah dan surat kabar yang demikian populer sehingga mencapai cakupan nasional bahkan internasional. Namun di negara-negara yang memiliki banyak kelompok etnik dan bahasa daerah, daya jangkau dari masing-masing media relatif terbatas, apalagi belum semua semua penduduknya bebas buta huruf. Di negara-negara seperti ini tentu popularitas media tergolong rendah.

Inggris, Jerman, Amerika Serikat, dan berbagai negara maju lainnya beruntung telah memiliki berbagai macam terbitan yang berskala luas. Bahkan negara-negara tersebut memiliki koran-koran yang sampai ke para pembacanya di seluruh penjuru negara dalam waktu yang relatif sama di pagi hari.

Bagaimana dengan Indonesia?

Sebagai negara yang sedang menuju kemajuan tentu saja Indonesia tidak seperti di Inggris, Jerman, dan AS. Karakteristik media di negara berkembang sebagaimana halnya Indonesia masih membutuhkan proses mencapai tahap kedewasaan.

Apalagi dengan jumlah masyarakat yang masih belum melek membaca rendah. Atau tingkat buta huruf yang masih tinggi. Selain itu budaya membaca masyarakat Indonesia juga belum begitu menggembirakan, rata-rata waktu yang dihabiskan untuk membaca masih di bawah 2 jam per hari.

Dalam hal daya baca juga masih perlu terus ditingkatkan. Indikasi ini tercermin pada sejumlah pustaka baik di lembaga pendidikan maupun pustaka umum, sangat sedikit yang meminjam buku-buku yang tebal dan berat. Masyarakat tidak antusias membaca buku-buku yang membutuhkan waktu membaca lebih lama.

Kondisi tersebut di atas mempengaruhi perkembangan media pertama di Indonesia. Bagaimana pun antara media dan masyarakat atau para pembaca saling memiliki hubungan dan saling mempengaruhi satu sama lainnya.

Peran media

Tidak dapat dipungkiri bahwa media baik telivisi, media online, maupun media cetak seperti koran, majalah, jurnal, dan lain sebagainya mempunyai peran sangat penting dalam berbagai aspek kehidupan manusia.

Negara-negara yang sangat mengandalkan perekonomian di bidang perdagangan internasional semakin lama semakin tergantung pada media. Karena berbagai informasi akan diperoleh dari pemberitaan media tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun