Aku percaya padamu, karena engkau adalah temanku
Seperti ku percaya bahwa esok pagi matahari akan bersinar
Namun, aku tak menyangka, jika engkau ternyata tiada rasa
Engkau buang semua titah yang ada, engkau hempaskan bersama janjimu yang binasa.
Engkau singkirkan dalam suratan amanahmu, seakan-akan tiada pernah ada.
Terkadang ku menyesali segalanya. Ingin ku himpun kembali rasa percayaku yang yang pernah ada.
Biar ku rajut sendiri, menyimpannya untuk lain kali. Biar penyesalanku berarti.
Engkau temanku yang menyakiti, bicaramu tajam setajam belati penghujam diri.
Seketika pujian yang pernah ada kini tiada arti lagi. Bagiku engkau bagaikan sudah mati.
Kini, terbanglah sesuka hati. Yang engkau tunggu tiada pernah kembali.
Jejaknya hilang dengan goresan perih di hati. Dia pergi membawa diri.
Seperti engkau yang tiada pernah dia ingat lagi. Jauhhh.....dan jauh....tak tergapai ilusi
Yang ia tahu kini engkau adalah sosok yang tiada pernah menepati janji.
Selamat tinggal ....
Jakarta, 17/10/2018
Hamdani
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H