Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Ekonomi, Perempuan Desa dan Tulang Punggung Keluarga

16 September 2018   08:03 Diperbarui: 16 September 2018   09:18 518
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Perempuan makhluk yang luar biasa. Tanpa adanya perempuan dunia ini rasanya hampa. Begitu kata teman saya suatu ketika. Pernyataan itu sendiri diucapkan bukan tanpa dasar. Kalimat tersebut keluar dari benaknya karena adanya sejumlah fakta yang membuktikan kebenarannya.

Melalui kutipan itu, saya kemudian mulai merenung tentang betapa hebatnya perempuan. Lalu dikaitkan dengan beberapa fenomena. Misalnya tentang presiden seorang wanita, perdana menteri, tentara, sampai pilot pesawat, dan berbagai profesi hebat lainnya. Ternyata perempuan zaman kini memang memiliki talenta luar biasa.

Jika dulu mereka hanya diposisikan pada kasta kedua bahkan cenderung dianggap sebagai pelengkap semata. Keberadaan mereka adalah bagian dari masalah yang dihadapi dunia. Sehingga pada peradaban tertentu, perempuan justru tidak diinginkan mereka ada. Tetapi itu zaman kegelapan yang telah berlalu.

Pemikiran diatas saya ungkapkan dalam sebuah acara pelatihan bagi ibu-ibu dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan kapasitas dalam kegiatan ekonomi. Mereka sebagai pelaku usaha skala rumah tangga, keberadaan mereka sangat penting dalam pusat ekonomi keluarga dan masyarakat.

Kegiatan life skill training yang diadakan oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Aceh Jaya dengan menghadirkan peserta ibu-ibu dari beberapa kecamatan yang ada di kabupaten tersebut. Dalam kegiatan ini diharapkan para peserta mendapatkan kecakapan dan skill baru untuk menunjang peran mereka dalam usaha menguatkan ekonomi keluarga.

Dalam sambutannya, Saiful Bahri, SP. Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Aceh Jaya mengatakan "Aceh Jaya daerah yang kaya dengan potensi laut, dengan garis pantai yang sangat panjang. Pesisir kita luas, apalagi potensi yang dapat dijadikan destinasi wisata juga cukup besar". Kata Saiful saat membuka acara pelatihan.

"Dengan berbagai potensi daerah, hendaknya kita mampu mengolah menjadi sumber pendapatan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan mengangkat nama daerah." lanjut beliau.

Memang apa yang dikatakan Kadis DKP Aceh Jaya sangat tepat. Potensi daerah yang baru dimekarkan paska tsunami Aceh tahun 2004 itu memiliki kekayaan alam yang besar. Jika kita berangkat dari Banda Aceh, maka kita akan melewati sejumlah spot wisata yang sanga menarik dan indah. Misalnya pesona alam dan laut di bawah gunung Geurutee.

Indahnya Laut dilihat dari atas puncak gunung Geurutee (dokumentasi pribadi)
Indahnya Laut dilihat dari atas puncak gunung Geurutee (dokumentasi pribadi)
Keindahan laut yang berwarna biru itu dapat dinikmati dari atas puncak gunung Geurutee. Apalagi alamnya masih perawan alias belum terjamah atau rusak oleh tangan-tangan manusia. Dan disertasi dengan teriakan-teriakan suara monyet semakin menambah indahnya suasana di Geurutee.

Oleh sebab itu dengan banyaknya jumlah pengunjung atau wisatawan yang berkunjung ke Aceh Jaya, maka ini adalah peluang pasar bagi pelaku usaha. Terutama mereka yang bergerak dibidang usaha kecil. Para pengunjung sudah pasti ingin menikmati sesuatu yang khas dari daerah Aceh Jaya.

Dokumentasi Pribadi
Dokumentasi Pribadi
Peluang pasar ini seyogyanya dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya oleh masyarakat lokal atau warga setempat. Dengan menciptakan produk-produk yang diminati oleh konsumen, maka akan memberikan dampak positif bagi kegiatan perekonomian. Diantara produk-produk yang disukai oleh para pengunjung di tempat-tempat wisata, misalnya kuliner, oleh-oleh, souvenir, dan aneka produk lainnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun