Panitia Perayaan Hari-hari Besar Islam (PHBI) Kemukiman Peudaya, Kecamatan Padang Tiji, Kabupaten Pidie telah mempersiapkan sebanyak 1.700 paket daging kurban dan siap didistribusikan kepada warga Peudaya yang berhak menerimanya.
Paket daging kurban sebanyak itu merupakan hasil pemotongan sebanyak 21 ekor Sapi dan 5 ekor Kambing yang dilakukan tadi pagi (Rabu, 22 Agustus 2018). Semua hewan kurban tersebut merupakan milik warga yang menunaikan ibadah kurban tahun ini.Â
Baca juga : Usai Melakukan Shalat Ied, Warga Peudaya Sembelih Hewan Kurban
Sebagaimana diajarkan oleh Islam, daging kurban harus dibagikan kepada kaum fakir, miskin, anak yatim/piatu dan mereka yang kurang mampu. Namun daging kurban juga bisa diberikan kepada saja walaupun bukan golongan yang tadi disebutkan.Â
Sehingga dari hasil pendataan pihak panitia kurban, terdapat sebanyak 1.700 kepala keluarga yang layak untuk diberikan. Bagi orang yang berkurban, maka ia dianggap bersedeqah bagi sesama saudaranya.Â
Setelah aparat gampong menyerahkan data calon penerima kepada pihak panitia, selanjutnya paket daging kurban menjadi tanggung jawab Geusyik (kepala desa), mulai dari penjemputan paket daging di sentra pemotongan hewan kurban sampai kepada pembagian setiap rumah. Itu harus sesuai dengan data yang ada dan tepat sasaran.Â
Manajemen pelaksanaan ibadah kurban yang diterapkan oleh PHBI Peudaya tergolong tertib dan baik. Semua pekerjaan dilapangan terkoordinir dengan rapi. Setiap tim kerja yang dibentuk pun bekerja sangat efektif. Selain kompak dan solid, tim juga bekerja ikhlas dan penuh tanggung jawab.Â
Sehingga tidak heran jika sistim pengelolaan berbagai kegiatan keagamaan dan sosial yang diterapkan oleh PHBI Peudaya kini di adopsi oleh desa-desa lain hingga kecamatan bahkan direkomendasikan sampai ke kabupaten.Â
Kagiatan semacam ini sebenarnya sudah cukup lama berlangsung di Kemukiman Peudaya. Bahkan menurut cerita para warga, sudah dimulai sejak tahun 1975. Jadi sudah 40 tahun lebih pelaksanaan penyembelihan hewan kurban dan menyantuni fakr miskin, anak yatim, dan orang kurang mampu berlangsung di daerah ini.Â
Kini warga pun senang dan percaya kepada panitia, karena pengelolaannya yang transparan dan baik.Â
***
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H