Mohon tunggu...
Hamdani
Hamdani Mohon Tunggu... Konsultan - Sang Musafir - Mencari Tempat untuk Selalu Belajar dan Mengabdi

Kilometer Nol

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Usai Melakukan Shalat Ied, Warga Peudaya Sembelih Hewan Kurban

22 Agustus 2018   10:30 Diperbarui: 22 Agustus 2018   10:43 496
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alahu akbar... Allahu akbar.... Allahu akbar, gema takbir tak henti-hentinya berkumandang di seluruh masjid, mushalla, surau dan jalan-jalan di seantero Provinsi Aceh, tak terkecuali di kota-kota kabupaten dan kecamatan sekalipun. 

Sebagaimana halnya yang dilakukan oleh warga Kemukiman Peudaya, Kecamatan Padang Tiji Kabupaten Pidie. Sejak semalam sehabis shalat magrib, secara bergiliran setiap kelompok masyarakat yang terdiri dari sepuluh orang atau lebih, mewakili desa mereka melakukan takbir di Masjid Jamik kebanggaan mereka di kawasan kemukiman setempat. 

Rangkaian takbir tersebut  dilakukan dalam rangka merayakan Hari Raya Idul Adha 1439 H atau bertepatan pada hari Rabu, 22 Agustus 2018 sebagaimana ketetapan pemerintah yang diumumkan oleh Kementerian Menteri Agama tadi malam. 

Selain tradisi takbir massal menggunakan pengeras suara, warga Peudaya juga dikenal sangat antusias dalam berkurban. Setiap tahunnya puluhan Sapi dan Kambing  disembelih sebagai pelaksanaan ibadah kurban.

Pada Hari Raya Idul Adha kali ini, warga Peudaya berhasil menghimpun sebanyak 20 ekor Sapi dan 5 ekor Kambing untuk dikurbankan. Kedua puluh hewan tersebut merupakan milik warga yang mampu menunaikan perintah kurban tahun ini. 

"Dibandingkan tahun lalu memang terjadi penurunan jumlah hewan kurban di Kemukiman Peudaya". Kata Marwan Usman, tokoh masyarakat setempat dan juga mantan Imum Mukim Peudaya periode lama. 

"Barangkali ini juga indikasi ekonomi masyarakat, biasanya jika hari raya usai masa panen, jumlah hewan kurban pasti lebih banyak. Memang ekonomi masyarakat saat ini lagi menurun." lanjut Marwan

Dari pengamatan penulis di lokasi, tadi pagi shalat Idul Adha dilaksanakan pada pukul 07.45 Wib yang diimami oleh Tgk Usman Zakaria. Lalu dilanjutkan dengan khutbah hari raya yang disampaikan oleh Tgk M. Nur Hasballah, dalam khutbahnya beliau menekankan pentingnya memahami makna Idul Adha itu sendiri baik dari aspek bahasa (lughah) maupun aspek istilah. 

Menurut makna secara bahasa, yang disepakati oleh para ulama, Idul berarti kembali, artinya bahwa manusia dengan segala penciptaannya, mereka harus kembali kepada asal penciptaannya. "manusia adalah makhluk suci tanpa dosa pada awalnya, dengan hatinya yang bersih tanpa noda. Namun dalam perjalanan hidupnya dalam dunia ini, kemudian mereka menjadi orang-orang yang berdosa. Kenapa? Karena hatinya tidak lagi suci dan bersih tanpa noda." Tgk M. Nur Hasballah menjelaskan. 

Oleh sebab itulah, maka dihari raya, baik idul fitri maupun idul adha, manusia harus kembali. Sesuai dengan makna 'idul'.

Setelah usai pelaksanaan ibadah shalat, panitia perayaan hari besar islam (PHBI) Kemukiman Peudaya pun mulai mengkoordinir untuk kegiatan pemotongan hewan kurban. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun