Potongan kalimat Back to School sudah mulai terlihat dimana-mana,bahkan slogan tersebut telah menjadi tema menarik bagi beberapa perusahaan yang bergerak dalam industri pendidikan, semisal penerbit buku, toko buku, untuk menarik perhatian pelanggan mereka.Â
Kempanye Back to School atau kembali ke sekolah sesungguhnya sangat berguna dan bermanfaat. Karena dapat mengingatkan para orang tua, murid, guru dan seluruh pemangku kepentingan pendidikan di negeri ini bahwa saatnya kembali ke sekolah dan meneruskan belajar segera dimulai.
Setelah masa liburan panjang semester akan segera berakhir dan proses penerimaan murid/siswa/mahasiswa baru pun sudah usai dilakukan.Â
Tentu saja setiap sekolah yang telah menuntaskan proses seleksi peserta didik baru untuk tahun ajaran 2018/2019 Â telah siap menyambut tamu baru mereka dengan segala kelebihan dan kekurangannya.Â
Bagi sekolah yang mampu memenuhi target kuota penerimaan peserta didik baru, maka boleh bersenang hati karena berarti seluruh kelas yang tersedia memiliki siswa yang cukup.Â
Namun sebaliknya sekolah yang kekurangan jumlah peminat tentu harus mencari strategi baru untuk menambah jumlah rombongan belajar (rombel) mereka.
Terlepas dari jumlah siswa atau peserta didik yang berhasil diperoleh oleh masing-masing unit sekolah pada berbagai jenjang pendidikan (dasar dan menengah) yang ada saat ini khususnya di Kota Banda Aceh cukup atau kekurangan.
Ada hal yang penting dan sangat urgen harus menjadi perhatian kita terutama guru/dosen dan orang tua murid/siswa/mahasiswa yaitu soal pendidikan akhlak (moral) peserta didik/mahasiswa dalam pendidikan berkarakter yang sedang digalakkan oleh pemerintah.
Sebagaimana dalam undang-undang sistim pendidkan nasional secara inplisit tersirat makna bahwa tujuan penyelenggaraan pendidkan bagi seluruh warga negara Indonesia pada hakikatnya adalah untuk membentuk sumber daya manusia Indonesia yang memiliki karakter, watak serta berkepribadian yang baik, tangguh, ulet dan berwawasan kebangsaan.Â
Hal ini dimaksudkan agar generasi bangsa Indonesia siap menghadapi tantangan masa depan baik internal maupun eksternal (global) seperti kondisi saat ini.
Untuk mewujudkan visi tersebut, pemeritah telah merancang sistim pendidikan nasional dengan menitik-beratkan output dan outcome-nya pada tiga aspek utama yaitu; aspek pengetahuan (knowledge), keterampilan (skill) dan sikap (attitude).Â