Setelah setahun sebelumnya saya berkesempatan mengunjungi kota hujan 'Bogor', tepatnya Februari 2017. Kini awal Juli 2018 saya mendapatkan langkah kembali untuk menikmati indahnya Bogor nan sejuk dan dingin.Â
Sejak setahun lalu ditinggalkan, ternyata Bogor banyak berbenah. Ada beberapa perubahan yang terjadi. Meskipun dibeberapa sudut kota, Bogor masih semak oleh dedaunan yang jatuh beterbangan dimana-mana .Â
Masih ada riol atau selokan yang terlihat banyak pecah dan berisi sampah. Namun keseluruhan Kota Bogor masih asri dan enak buat wisata untuk beberapa hari. Apalagi dengan pohon-pohonnya yang sangat hijau dan rindang, membuat suasana lebih teduh dan adem.Â
Kali ini saya datang ke Bogor untuk menghadiri sebuah acara yang diadakan oleh sebuah lembaga kementerian di Jakarta. Kebetulan kegiatan tersebut dilaksanakan di hotel yang berada di jalan Jenderal A. Yani, karenanya sangat dekat dengan persimpangan air mancur.Â
Karena seluruh rangkaian acara telah selesai dilaksanakan selama tiga hari. Tentu saja waktu luang tersedia banyak, karena tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan, maka saya pun keluar untuk menikmati malam-malam Kota Bogor sebelum kembali ke daerah saya, Aceh.
Tujuan jalan-jalan pun tidak tentu arah, yang penting keliling Kota Bogor sejauh yang saya bisa. Dengan menumpangi sebuah kenderaan yang saya pesan lewat aplikasi digawai, saya pun mulai berpetualang menjelajahi Kota Bogor.Â
Banyak kesan dan pengalaman baru yang saya peroleh, terutama melihat anak-anak muda kreatif dengan gaya mengamennya yang kadang-kadang tidak enak dilihat namun memiliki suara yang bagus saat bernyanyi.Â
Mereka kadang bisa memilih lagu yang tepat untuk para tamu yang akan dihiburnya. Sehingga tembang yang dinyanyikan jodoh dengan suasana hati pendengar. Jika sudah demikian tips pun pasti diberi banyak oleh para tamu.Â
Tetapi tidak dipungkiri juga kadang anak-anak ngamen itu suka bikin kesal. Masa sih mereka tega membentak dan mengatai hal yang tidak pantas jika ada diantara tamu yang kebetulan tidak memberikan tips. Mestinya anak-anak ngamen juga maklum dan harus tahu, yang diberi itu bukan hanya satu orang pengamen saja namun silih berganti berdatangan.Â
Tetapi semuanya bagus koq. Adanya mereka dengan cara dan gaya mereka sendiri dan para tamu yang berkunjung menikmati malam di Kota Bogor membuat suasana semakin hidup, menyenangkan dan jadi lebih berwarna.Â
Apalagi sambil menikmati STMJ hangat di warung pinggiran milik pedagang kaki lima benar-benar menambah kesan bagi saya pada kunjungan di Kota Bogor kali ini. Hidup memang tidak perlu mewah, yang penting bagaimana bahagia.Â