Genderang perang politik daerah dalam kancah pemilihan umum kepala daerah (Pilkada) Kabupaten Pidie Jaya 2018 kian keras.Â
Dari empat pasangan calon yang ikut dan lolos seleksi komisi independen pemilu (KIP) Kabupaten Pidie Jaya masing-masing memiliki strategi sendiri dalam memenangkan kontestasi politik sebagai Bupati Pijay periode 2018-2023.
Salah satu pasangan calon adalah mereka yang berduet antara pegiat pertanian (aktivis pemberdayaan petani) dengan mantan militer. Yusri Melon berpasangan dengan Kolonel (purn) Saifullah dengan nomor urut 1 yang didukung oleh partai Nasdem dan tiga parpol lainnya.Â
Yusri Melon dan pasangannya dikenal oleh masyarakat sebagai tokoh yang peduli pada nasib petani dan suka dengan dunia pertanian, apalagi Yusri Melon juga merupakan lulusan fakultas pertanian.Â
Dalam mewujudkan kecintaannya terhadap pemberdayaan petani, Yusri Melon mendirikan yayasan yang bergerak dalam bidang pemberdayaan petani. Yayasan tersebut memiliki program pendampingan petani dalam mengelola usaha tani bahkan sampai pemasaran hasil.Â
Dari kerja sosial tersebut, Yusri Melon sangat dikenal oleh masyarakat kecil dipedesaan karena jasa-jasanya itu. Â Sehingga tidak heran jika Yusri Melon sangat dekat dengan rakyat.Â
Dalam kepemimpinannya pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati ini selalu mengedepankan musyawarah dalam mengambil keputusan dari setiap masalah yang dihadapi masyarakat.Â
Bahkan tak jarang Yusri Melon dan Saifullah selalu turun ke bawah untuk membantu rakyat dalam memecahkan berbagai persoalan walaupun saat ini mereka masih calon Bupati dan Wakil Bupati.Â
Menurut warga, Yusri Melon dan Saifullah tak segan-segan menyediakan bantuan fasilitas bagi masyarakat yang membutuhkan. Misalnya memberikan pompa bensin bagi petani di kecamatan Trienggadeng dan beberapa kacamatan lainnya.Â
Seperti penuturan Muhammad Hanafiah, seorang tokoh masyarakat di Kecamatan Meureudu, Yusri Melon sudah membuktikan dalam kerja pemberdayaan petani di Pijay.Â
Meskipun begitu, dalam Pilkada Pidie Jaya 2018, lawan yang dihadapi pun tidaklah mudah, mereka adalah petahana. Bukan hanya petahana bahkan mereka mantan kombantan GAM yang telah pernah memimpin Pidie Jaya periode sebelumnya.Â