Mohon tunggu...
Candrika nur oktavia
Candrika nur oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

mahasiswa pendidikan bahasa dan sastra indonesia, universitas ahmad dahlan 2022.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Peran Ilmu Pengetahuan dalam Perspektif Islam: Integrasi Sains dan Agama

7 Juli 2024   12:41 Diperbarui: 7 Juli 2024   12:52 38
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
yusrintosepuabdikarya.wordpress.com

Ilmu pengetahuan dan agama sering kali dipandang oleh masyarakat sebagai dua hal yang berbanding terbalik bahkan bertentangan, sedangkan dalam islam ilmu pegetahuan sangat dikaitkan penting dengan ilmu agama bahkan keduanya dianggap memiliki hubungan yang erat untuk saling melengkapi dan berjalan beringingan untuk setiap hari bahkan waktu dilakukan dalan kehidupan. 

Islam sediri mendorong umatnya untuk mencari ilmu dengan cara memahami alam semesta sebagai manifestasi atau ciptaan Allah yang paling besar untuk disempuranakan dan dirawat menggunakan ilmu pengetahuan, sedangkan integrasi hubungan antara sains dan agama dalam islam adalah pandangan yang tidak hanya mementingkan pengetahuan ilmiah tetapi juga bagaimana proses pembentukan moral dan etika serta penerapannya dalam ilmu pengetahuan sehingga ilmu yang dikembangkan tidak memiliki dampak merugikan manakalanya ilmu tersebut telah melampaui batas yang diinginkan sehingga memberi dampak negatif pada ekosistem atau pihak kecil lainnya, sehingga rasa kemanusiaan atau batasan dalam beragama masih memberikan tanda.

Pada arikel ini kita bersama sama akan mengeksplor tentang bagaimana sih konsep yang tertanam dalam ilmu pengetahuan diIslam untuk mengintegrasikan aspek aspek keagamaan dan ilmiah, dengan mengabungkan sains dan agama di era kontemporer seperti sekarang. oleh karna itu dengan memahami peran ilmu pengetahuan dalam perspektif islam , kita harapkan dapat mengembangkan pendekatan yang lebih holistik serta berimbang dalam mengejar pengetahuan dan menerapkannya untuk kebaikan kita sebagai umat manusia.

Dalam islam ilmu pengetahuannya didasari oleh al Quran dan Sunnah hal ini terkait dengan struktur metafisika yang diformulasikan melalui wahyu, hadis, akal, pengalaman, dan intuisi secara epistemologis. Ini menunjukkan bahwa ilmu Islam berasal dari pemahaman tentang wahyu, yang memiliki konsep yang universal, abadi, konstan, pasti, dan samar-samar. 

Dalam Islam, ilmu pengetahuan dianggap sebagai salah satu elemen penting dalam meningkatkan iman dan ketakwaan. Al-Qur'an, kitab suci agama Islam, sering mengajak orang untuk berpikir dan mempelajari alam semesta. Dalam Islam, ilmu pengetahuan sangat penting, seperti yang dinyatakan dalam ayat, "Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan pergantian malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal" (Q.S. Ali Imran: 190).

Dunia Islam menjadi pusat perkembangan ilmu pengetahuan selama Zaman Keemasan Islam (sekitar abad ke-8 hingga ke-14). Hingga hari ini, ilmuwan Muslim seperti Al-Khwarizmi dalam matematika, Ibn Sina dalam kedokteran, dan Al-Biruni dalam astronomi sangat berkontribusi. Mereka tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan, tetapi mereka juga mengintegrasikan pemahaman spiritual dan ilmiah, menciptakan landasan yang kokoh untuk perkembangan ilmu pengetahuan modern.

Konsep Tauhid, atau keesaan Allah, menjadi dasar pengetahuan Islam. Alam semesta dianggap sebagai ciptaan Tuhan dan perlu dipahami. Berbagai disiplin ilmu melihat integrasi ini. Misalnya, ilmuwan Muslim seperti Al-Battani dan Al-Farghani mencari pemahaman spiritual tentang ciptaan Allah selain mengamati pergerakan planet dan bintang. Ibn Sina menciptakan pendekatan holistik dalam kedokteran dengan menggabungkan pengetahuan medis dengan prinsip-prinsip etika Islam.

Islam mengajarkan bahwa penelitian harus disertai dengan nilai-nilai moral. Ilmuwan harus digunakan untuk kebaikan manusia, bukan untuk merusak atau menyakiti mereka. Penelitian ilmiah dalam Islam harus mengimbangi kemajuan teknologi dengan prinsip moral. Misalnya, agama Islam menekankan pentingnya menjaga martabat manusia dan makhluk hidup lainnya dalam pengembangan bioteknologi dan genetika.

Menurut Islam, integrasi sains dan agama adalah upaya untuk memadukan pengetahuan ilmiah dengan nilai-nilai spiritual. Dengan ajarannya yang mendorong pencarian ilmu, Islam menawarkan pendekatan holistik yang dapat mengatasi tantangan yang dihadapi di dunia saat ini. Dengan menggabungkan agama dan sains, kita tidak hanya dapat mempercepat kemajuan teknologi tetapi juga mempertahankan keseimbangan moral dan etika demi kebaikan alam semesta dan umat manusia.

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun