Prestasi anak adalah modal besar untuk membangun bangsa ke depannya, untuk mendapatkan prestasi maksimal maka gizi harus maksimal. Jangan lewatkan 1000 hari pertama kehidupan dan berikan gizi yang cukup bagi bayi agar prestasinya maksimal. Untuk itu penting bagi seorang ibu memperhatikan dengan benar MPASI bayi (Makanan Pendamping Air Susu Ibu) mulai dari usia 6 bulan plus hingga usia 1 tahun.
Kapan MPASI Bayi Mulai Diberikan?
Mpasi diberikan mulai bayi berusia 6 bulan sampai bayi berusia 23 bulan di samping pemberian ASI hingga 24 bulan. Mulai usia 6 bulan, ASI saja sudah tidak mencukupi kebutuhan zat gizi bayi, sehingga MPASI harus mulai diberikan kepada bayi. Gizi dalam MPASI dibutuhkan dalam proses tumbuh kembang bayi, salah satunya adalah membentuk kecerdasan bayi.
Hingga saat ini masih banyak ibu-ibu yang menganggap remeh MPASI bagi banyinya, dan seringkali memberikan menu MPASI tunggal. Padahal hal ini salah dan akan berakibat pada lambatnya proses tumbuh kembang anak, karena kebutuhan gizi tidak terpenuhi. Lalu bagaimana MPASI bayi yang benar? Simak ulasannya di bawah ini terkait MPASI yang benar sesuai rekomendasi WHO (Word Health Organization).
Rekomendasi MPASI Bayi Yang Benar Menurut WHO
Tidak boleh sembarangan dalam memberikan MPASI pada bayi yang berusia 6 -- 23 bulan, karena usia tersebut adalah masa emas anak. Gizi yang tidak tercukupi akan menghambat proses tumbuh kembang dan kecerdasannya. Berikut ini MPASI bayi yang benar menurut WHO yang wajib untuk diikuti:
1. Gizi Adekuat
MPASI harus adekuat yang berarti mengandung zat gizi makro (karbohidrat, lemak dan protein serta zat gizi mikro vitamin dan mineral. Untuk mendapatkan MPASI yang adekuat harus menggunakan bahan makanan yang lengkap saat membuat MPASI untuk bayi. Terdiri dari bahan-bahan seperti sumber karbohidrat (nasi, kentang, jangung), turunan susu (keju, yoghurt, susu), protein hewani (daging, ikan, ayam.
Juga harus mengandung protein nabati (tempe, tahu, kacang-kacangan), sayur, buah dan sumber lemak (minyak). Menu MPASI seperti itu sering disebut dengan menu 4 bintang, karena mengandung 4 zat gizi yang lengkap (karbohidrat, protein, lemak, vitamin mineral).
2. Kandungan Energinya Selalu Bertambah Mengikuti Usia Bayi
MPASI yang baik bagi bayi mengandung energi yang sesuai dengan usia bayi, artinya makin besar usia bayi maka makin besar pula kandungan energi MPASI-nya. Energi MPASI mulai dari 200 kalori sampai 550 kalori sesuai usia bayi saat diberikan MPASI.
3. Memiliki Konsistensi Yang Kental Bertahap
Selain kandungan gizi dan energinya yang perlu diperhatikan adalah konsistensi dari MPASI tersebut. Konsistensi MPASI harus kental, tidak boleh encer karena artinya tidak padat gizi dan tidak bisa memenuhi keutuhan gizi bayi. Ubah konsistensi MPASI secara bertahap sesuai kemampuan bayi mulai dari bubur saring, tim lumat, tim hingga nasi biasa pada usia 1 tahun.
4. Diberikan Dengan Bahan Makanan Yang Ada Di Rumah
Sebaiknya bahan makanan yang diberikan disesuaikan dengan bahan makanan rumah tangga yang biasa dikonsumsi di rumah. Hal ini berguna untuk membentuk pola makan pada bayi saat tumbuh nanti, sehingga sudah terbiasa dengan rasa makanan yang dikonsumsi dalam keluarga. Dengan begitu anak tidak akan terjadi picky eater atau anak yang suka pilih-pilih makanan.
5. Diberikan Secara Responsive Feeding
Responsive feeding adalah metode yang disarankan untuk memberikan MPASI pada bayi, karena memiliki tingkat keberhasilan yang lebih besar. Prinsip responsive feeding adalah peka terhadap respon bayi saat diberikan MPASI, perhatikan respon bayi saat lapar, kenyang, susah menelan atau respon lainnya.
Sesuaikan pemberian makanan dengan respon bayi, seperti berikan makan saat lapar dan hentikan saat kenyang. Perhatikan tekstur sesuaikan dengan kemampuan bayi, bantu bayi untuk fokus terhadap makanan, berikan MPASI dengan sabar. Dengan begitu maka MPASI bisa tersampaikan dengan baik kepada bayi.