Penulis : I Putu Widya Candra Prawartana, M.Pd
Jenis Tulisan : Artikel
Â
Pekerjaan : Guru SD Bali Public School Denpasar
Â
Isolasi Sahabat HatiÂ
Sang Pengajar dan Pelajar
Â
Isolasi merupakan solusi ditengah pandemi di hari suci Nyepi. Setiap proses yang terdapat dalam dunia pendidikan adalah penghayatan terhadap proses belajar dan mengajar dalam situasi pandemi. Sang Pengajar yang memberikan tuntunan kepada Sang Pelajar lewat pendekatan humanisme, yaitu pendekatan dari hati -- hati melalui diskusi/tarka vada, melalui perenungan  refleksi dan melalui bacaan virtual dan offline. Isolasi sahababat hati mengeratkan rasa perubahan pada setiap elemen atau steakholder pendidikan agama hindu. Pendekatan hati sangat penting dalam menumbuhkembangkan perhalusan keyakinan terhadap ajaran Agama Hindu.
Ajaran Agama Hindu ditengah pandemi covid-19 juga diikat oleh Tri Wisesa Bumi yaitu Satyam, Siwam dan Sundaram. Satyam merupakan unsur kebenaran dari setiap nadi pendaki nurani hindu, Siwam unsur kesucian dalam setiap aliran nafas penikmat hindu baik dari kalangan pengajar dan pelajar dan Sundaram unsur sandining lango artinya unsur seni penghalusan jiwa dalam ajaran agama hindu disebut seninya sradha, meyakini ajaran Panca Sradha melalui seni. Termasuk dalam Seni Pendidikan Sang Pengajar dan Pelajar. Seni isolasi pelajaran agama hindu di masa pandemic covid -19 adalah menjadikan pandemi sahabat yang sejati dan penyesuaian terhadap sahabat pandemi serangkaian hari suci nyepi tahun 2021.
Sang Pengajar patut membawah misi Sa Vidya ya Muktaye, Ilmu pengetahuan memiliki manfaat untuk pembebasan diri bagi dirinya dan siswanya saat ditranfer ilmu pengetahuannya, dan Sang Pelajar membawa misi masuk di dalam canal virtual saat belajar mebawa misi Sarwa Byogatah Guru semua ini adalah Guru. Semuanya adalah guru yang utama termasuk pengalaman saat belajar adalah guru yang utama. Sang Pengajar dan Sang Pelajar diajak untuk saat ini isolasi hati masuk ke ruang sahabat hati di peryaan hari suci nyepi/sipeng. Merenungkan diri dari setiap tindakan yang telah dilakukan dari tata berpikir dengan hati, tata berbicara dengan hati  dan tata melangkah dengan hati penuh dengan isnpirasi hati -- hati dalam mengambil suatau keputusan hati agar terus menjadi pemerhati bhakti yang menjalankan swadharma sejati.
Ajaran Catur Bratha Penyepian menuntun Sang Pelajar dan Sang Pengajar untuk hadir membawa solusi ilmiah mengenai amati geni dalam diri menjadi sahabat terkait ego/keakuan, amati karya yaitu berdiam dirumah tanpa harus melaksanaan pekerjaan yang kurang bermanfaat dalam kehidupan, amati lelungaan tidak bisa keluar dari rumah yang sessunggunya sering kali telah kita lakukan saat masa pandemic covid-19 ini. Amati Lelanguaan yaitu melaksanakan bratha untuk tidak berpoya -- poya makan makana  yang sehat dan jika bisa melaksanakan bratha dan upawasa, sehingga Isolasi Sang Pelajar dan Sang Pengajar dapat dicapai melalui pendekatan hati dan pendakian secara nurani. Solusinya hanyalah selalu menerapkan protokol kesehatan yang ketat agara pandemi ini bisa berlalu dengan hati penuh berarti.