Mohon tunggu...
Candra Pepeng
Candra Pepeng Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah orang yang suka bermain bola dan menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Surga dan Neraka

7 Juni 2022   21:11 Diperbarui: 7 Juni 2022   21:21 235
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Opini : Surga Dan Neraka 

( Penulis : Augustinus Triwan ) 

Surga dan Neraka adalah dua kata yang sangat melekat dalam diri kita umat manusia. Bagaimana tidak, dua kata tersebut menunjukan dua tempat dimana, kedua tempat tersebut akan menjadi titik akir bagi kita umat manusia, apakah selama hidup kita sering berbuat baik ataukah malah sebaliknya. Dan diahirat nanti kita pun akan tahu apakah kita pantas berada di surga atau tinggal dineraka karena banyaknya dosa yang kita perbuaat selama hidup. Surga dan neraka memang tidak terlihat oleh mata kita tetapi surga dan neraka itu kekal. Surga digambarkan dengan keindahan dan kelengkapan fasilitas dan neraka digambarkan sangat mengerikan. Dimanahkah kita berada nanti? Ya, itu semua tergantung bagaimana prilaku atu sikap kita selama hidup di dunia ini. " Kata 'Surga' dan 'Neraka' berasal dari bahasa Sansekerta. Menurut penjelasan UU Suhardi dalam bukunya yang berjudul Celetuk Bahasa, Surga berasal dari kata 'Svarga' dan Neraka berasal dari kata 'Naraka'. Jadi, kita tidak hanya mengetahui Surga sebagai tempat berkumpulnya roh-roh manusia yang semasa hidupnya berbuat kebajikan sesuai ajaran agamanya. Kita juga tak hanya memahani Neraka sebagai tempat penyiksaan dan kesengsaraan di alam akhirat ". Surga, adalah tempat yang paling di utamakan bagi umat manusia sebagai tujuan akir dari hidupnya. Surga di identikan dengan tempat yang kekal dan abadi. Apapun yang kita inginkan semuanya ada di surga. Surga juga dikatakan sebagai tempat dimana Tuhan yang kita percaya tinggal. Dari situlah ada begitu banyak manusia yang berlomba-lomba untuk berbuat baik, karena jalan menuju surge adalah banyak-banyak melakukan perbuatan baik semasa hidup. Untuk bisa masuk surga banyak orang melakukan hal-hal baik, demi bisa mendapatkan tempat yang layak di surge nanti. Semua itu dilakukan karena kita sebagai umat manusia takut dan juga karena kita percaya dengan apa yang diajarkan oleh agama kita masing-masing, bahwa bagi yang banyak berbuat baik selama hidupnya niscaya ia akan masuk surge dan yang sering berbuat dosa niscaya nantin ia akan masuk neraka. Mendengar kata "Neraka" semua orang pasti sudah tahu tujuannya kemana. Kata neraka sudah menjadi kata yang paling menakutkan bagi setiap orang. Bagi mana tidak, orang semua tahu kalau neraka adalah tempat yang paling mengerikan, tempat yang menjadi akir bagi mereka yang banyak berbuat dosa. Neraka di identikan sebagai tempat dengan kobaran api yang menyala-nyala, sebagai tempat tinggalnya para iblis. Dalam agama kita masing-masing pasti sudah dijelaskan apa itu neraka. Kata neraka dalam agama digunakan untuk menyadari manusia untuk berhenti berbuat dosa. Dan kata neraka sudah kita kenal sejak kita masih kecil dimana orang tua kita menggunakan kata neraka tersebut sebagai ancaman ketika kita berbuat dosa. Ancaman menggunakan kata neraka bukanlah tanpa sebap, karena kata neraka tersebut sudah melekat dalam diri setiap manusia. Tetapi ada juga manusia yang tidak percaya akan keberadaan surga dan neraka, mereka lebih mengutamakan kenimatan hidup dengan berbagai hal. Menurut mereka surga dan neraka itu tidak ada, karena bagi mereka setelah kita mati maka raga kita akan hancur begitu pun dengan jiwanya. Bahkan mereka juga tidak pernah percaya bahwa Tuhan itu ada (ateis). Dan orang-orang seperti ini apakah akan masuk surge ataukah masuk neraka?. Itu semua cuma Tuhan yang tau, kita cuma perlu menjalankan hidup kita masing masing dengan baik saja, sebap semuanya akan tetap kembali kepada Tuhan. Surga dan neraka menjadi bagian yang tak terpisahkan. Kedua tempat ini sudah menjadi penghuni memori otak kita manusia tentang bagaimana tujuan akir hidup ini. Bagaimana tidak kita semua sudah mengenal kata-kata tersebut sejak kecil. Mungkin diantara kita masih ingat dengan kata "surga ada dibawah telapak kaki ibu", yang memiliki arti bahwa kita harus menghormati seorang ibu karena ibu mempunyai peran penting dalam kehidupan kita didunia ini. Begitu pula dengan surga, bahwa surga memiliki kedudukan tertinggi, dimana surga menjadi tempatnya Tuhan kita berada. Sedangkan neraka menjadi tempat para iblis, dan menjadi tempat manusia yang sering berbuat dosa. Rasa takut pun muncul dalam diri manusia jika mendengar kata neraka, karena yang terlintas dipikiran adalah tempat penyiksaan. Diamanahkah kita berada nanti? Apakah disurga ataukah dineraka. Itu semua tergantung kita sendiri, jika sikap kita baik maka Tuhan pasti akan memberikan tempat yang baik pula, tetapi jika sikap kita tidak baik maka Tuhan akan memberikan kita tempat yang sesuai denga sikap kita juga. Menurut Stephen Hawking, fisikawan paling terkenal di dunia, setelah otak manusia bekerja untuk terakhir kalinya alias kematian bagi manusia, tidak ada hal lain yang menunggu manusia di 'alam' lain. Tidak ada yang namanya surga atau neraka di mata manusia yang diklaim paling jenius ini. Jadi, dari teori Stephen Hawking bahwa surga dan neraka itu tidak ada bagi manusia yang dibilang paling pintar atau jenius. Nah, dari teori-teori ini kita dapat menyimpulkan juga bhwa tidak semua manusia itu percaya bahwa surga dan neraka itu ada. Karena pada dasarnya ada manusia yang membutuhkan bukti yang ril atau otentik tentang keberadaan surga dan neraka. Bukan hanya sekedar bicara saja tetapi harus di buktikan dengan bukti yang jelas. Dr Stephen Unwin salah satu teori ilmuwan mengenai tuhan telah menggunakan rumus untuk menghitung kemungkinan keberadaan Tuhan. Teori Bayes biasanya digunakan untuk mengetahui kemungkinan kejadian, seperti kegagalan tenaga nuklir, dengan menyeimbangkan berbagai faktor yang dapat mempengaruhi suatu situasi. Dari teori yang kemukakan oleh Dr. Stephen Unwin dapat disimpulkan bahwa keberadaan Tuhan kemungkinan dapat kita ketahui dengan menggunakan rumus, dengan begitu kita dapat mengetahui keberadaan surga dan Tuhan. Blaise Pascal adalah filsuf Prancis dari abad ke-17 yang teorinya soal Tuhan membuka pintu ke berbagai macam teori peluang. Teori itu bernama 'Taruhan Pascal' atau Pascal's Wager. Jadi dari teori yang dikemukan oleh Blaise Pascal bahwa jika kita percaya akan Tuhan itu adalah hal terbaik karena kita akan tahu bagai mana kasih tuhan, tetang surge dan neraka dari firman yang iya sampaikan lewat rasul-rasul atau nabi-nabinya dan tertera juga dalam kitap agama kita masing-masing. Kesaksian dari Alexander (Tahun 2008), mengalami koma selama satu minggu setelah terjangkit infeksi meningitis parah. Bahkan, tim dokter mengatakan bila seandainya Alexander selamat, otaknya akan mengalami kerusakan permanen. Namun, Alexander justru kemudian bangun dan tidak mengalami masalah kesehatan berarti. Selama koma, Alexander mengaku mengunjungi surga yang dipenuhi kerabat yang sudah meninggal. Dari kalim Alexander, hal itu bisa dilakukan karena hanya otak 'primitif'nya yang bekerja mengingat bagian otak untuk berpikir terserang meningitis. Kerja bagian otak paling primitif dan kondisi nyaris mati ini yang diyakini sebagai kunci untuk mengintip surga. Dari kesaksian Alexander diatas dapat dikatakan bahwa surge dan neraka itu benar-benar ada. Dan orang-orang seperti Alexader diatas menjadi bukti bagaiman kuasa Tuhan terhadap manusia. 

Jadi, solusinya kita tidak perlu mencari tahu keberadaan surga dan neraka itu. Karena yang paling penting adalah kita harus percaya dan selalu mengikuti ajaran agama kita masing-masing.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun