Mohon tunggu...
Rudi Candra Simbolon
Rudi Candra Simbolon Mohon Tunggu... Guru - Teacher in the elementary school of Muhammadiyah 1 Aekkanopan, Kabupaten Labuhanbatu Utara.

Guru dan Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Berkejaran dengan Waktu, Menjadi Pemain atau Penonton!

24 Desember 2019   13:49 Diperbarui: 24 Desember 2019   13:59 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Waktu akan terus berputar. Mari ambil bagian, jadilah orang yang produktif. RCS. (sumber foto: pixabay)

Berbicara tentang waktu memang sedikit sulit untuk diurai. Ada orang yang duduk disebuah warung dengan menghabiskan waktu berjam-jam tidak sedikitpun menyesal dengan keadaan ini. Sebagian orang duduk di sebuah tempat (kerjaan) sangat merugi jika waktu mengalir begitu saja tanpa hasil yang maksimal. 

Tidak terasa malam begitu cepatnya berganti siang, pagi ke siang, siang ke malam, terus meninggalkan kita tanpa pamit. Ia taat perintah tanpa sedikitpun protes. 

Dalam kamus besar bahasa indonesia (KBBI) (1997) adalah seluruh rangkaian saat ketika proses, perbuatan, atau keadaan berada atau berlangsung. Dalam hal ini, skala waktu merupakan interval antara dua buah keadaan/kejadian, atau bisa merupakan lama berlangsungnya suatu kejadian.

Memaknai sebuah pekerjaan memang tidak terlepas dari waktu. Ada skala prioritas, ada yang tergolong cukup penting ada pula yang sangat penting. Sering kali orang-orang menyalahkan waktu. Aduh waktu tinggal sedikit, aduh waktunya cepat sekali berlalu, dll. Padahal penyebab utamanya dialah yang lalai memaknai waktu. 

Waktu akan terus meninggalkan kita, jauh dan sangat jauh. Apa yang bisa kita perbuat?  Selagi ada waktu, mari ambil bagian untuk berkarya, selesaikan hal-hal yang prioritas, lalu selesaikan pekerjaan yang kecil. Setiap kita pasti berbeda-beda beban dalam hidupnya, boleh jadi penglihatan kita beban orang ringan, padahal itu sangat berat baginya, begitu pula sebaliknya. 

Analis SWOT masih alat ukur yang paling tepat untuk menentukan/ mengukur keberhasilan seseorang, instansi (sekolah, biro jasa, departemen) dll, agar kita dapat memahami sejauh mana kekuatan, kelemahan, peluang &  tantangan yang akan kita hadapi.

Sekaligus merupakan bagian dalam penyusunan rencana kerja yang terukur, sistematis dan dapat mengantisipasi tantangan apa yang hendak kita hadapi, baik jangka pendek maupun jangka panjang.

Begitulah kehidupan, terkadang rencana yang kita buatpun sering meleset dari perkiraan semula. Tidak ada satupun yang dapat memastikan bahwa rencana awal akan memperoleh hasil yang memuaskan.

Sebagai contoh, sedetail apapun ketika merencanakan perjalanan touring tidak ada yang bisa menjamin ban kendaraan yang ditumpangi akan bebas dari kebocoran. Nah, bagaimana pula kalau tidak ada planing yang detail/ terukur. Bisa anda bayangkan bukan!

Orang yang cerdas akan memaksimalkan waktu untuk hidup yang penuh makna, banyak manfaat bagi makhluk sekitarnya. Sebab ia selalu komitmen serta taat titah yang tertulis dalam perjanjiannya kepada Tuhan YME. 

Hidup ini adalah pilihan, semuanya tergantung pada setiap diri, apakah kita hanya menjadi penonton keberhasilan orang lain atau kita menjadi orang-orang yang produktif.

Silahkan ambil bagian, lalu lakukan yang terbaik.

Semoga bermanfaat. 

Des. 24, 2019

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun