Mohon tunggu...
Candra Dewi
Candra Dewi Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

I have a Wonderland on my head and I living it. A full time lover, love to sharing. A woman on a mission so I need no permission.

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

Koko Si Gajah Kecil Pemberani

27 April 2013   21:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   14:30 208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Koko adalahsatu satunya Gajah kecil jantan yang tinggal di Kebun Binatang Bukit Hijau. Selain Koko, di kebun binatang itu hidup Jeje si Jerapah, Aldo dan Alda si Zebra, Andre si Harimau, Josie si Kera dan anak-anaknya serta masi banyak hewan yang lainnya. Suasana Kebun Binatang sangat asri, pengunjungnya pun tertib sehingga Koko dan kawan-kawannya merasa nyaman.
Walaupunsatu tahun yang lalu Induknya mati, Koko sangat bahagia karena ada Kak Doni yang selalu merawatnya. Koko sudah lama tinggal di sana. Setiap pagi, siang dan sore Kak Doni akan memberinya buah-buahan sebagai makanan. Di hari-hari tertentu, Kak Doni akan membersihkan kandangnya tidak jarang Kak Doni mengajak Koko berbicara dan berpesan agar Koko tumbuh menjadi Gajah yang kuat dan pemberani. Ya, mereka memang begitu dekat. Meski tak bisa mengungkapkannya Koko sangat menyayangi dan akan selalu mengingat petugas Kebun Binatang satu itu.

Pada suatu sore Kak Doni dibantu oleh petugas lain untuk membersihkan kandang Koko. Mereka bercakap-cakap sembari bekerja. “Kamu tau, Gajah adalah hewan yang memiliki ingatan tajam. Sekali mereka mengalaminya, mereka tidak akan lupa,” Petugas itu menatap Koko dan Kak Doni bergantian, dia seperti terpukau.
“Kamu juga harus tau, kalau Kucing hanya mengeong ketika melihat manusia.” petugas itu bercerita seakan tidak mau kalah.
“Oh ya? Dora, kucing tetanggaku selalu mengeong di malam hari…”

“Itu artinya dia melihat manusia… atau sesuatu yang mirip dengan manusia.”

Keesokan malamnya, saat Kebun Binatang sudah gelap Koko mendengar suara kucing yang mengeong. Ia mencoba menemukan asal suaranya, tapi tak berhasil. Koko terdiam, tiba tiba ia ingat sesuatu. Percakapan dua pengunjung Kebun Binatang kemarin siang. Ia ketakutan, apalagi ia hanya sendirian di kandangnya. Akhirnya malam itu dilewati oleh Koko dengan ketakutan, tidak ada manusia di sekitarnya saat ini. Itu berarti yang dilihat si kucing adalah sesuatu yang mirip manusia. Hiii! Koko pun bergidik karena ngeri hingga ia tidak bisa tidur.

Pada pagi hari saat hewan-hewan penghuni Kebun Binatang sudah bangun, Koko bercerita pada Jeje Jerapah yang kandangnya bersebelahan. Koko bercerita jika ia mendengar suara kucing mengeong tadi malam. Dan dilanjutkan dengan menceritakan percakapan Kak Doni dan petugas Kebun Binatang lainnya. Tapi Jeje Jerapah tak percaya pada cerita Koko, Jeje juga mendengar suara Kucing yang mengeong pada malam harinya. Tapi Ia tidak merasa ada yang perlu ditakutikarena itu.Koko jadi bersedih, karena Jeje tidak mau menemaninya dari sisi Kandang yang berdekatan di malam hari.

Di malam harinya Koko gelisah, ia ketakutan. Namun disaat yang sama, ia kesulitan untuk tidur. Hingga akhirnya, “Meooong… Meooong…” Ternyata kucing itu berada di balik pohon, di seberang kandang Koko.

“Hai Kucing, diamlah kau” Koko berkata. “Meooong…” si Kucing tetap mengeong.

Tiba-tiba pagar belakang Kandang Koko terbuka, rupanya disana telah berdiri Kak Doni. Koko tercengang. Kemudian Kak Doni mendekati dan mengelus Koko, setelah meletakkan persediaan buah-buahan Koko di ruang belakang.

Yang Koko pelajari, Gajah boleh saja mengingat semua hal dengan baik tapi bukan berarti itu membuatnya berpikir negatif apalagi ketakutan. Ternyata yang membuat si Kucing mengeong adalah Kak Doni yang sejak kemarin mengangkut persediaan buah-buahan untuk Koko ke gudang belakang kandang. Sejak saat itu Koko menjadi Gajah kecil yang lebih pemberani dan berpikir positif.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun