Review Film The Martian

Film ini diperankan oleh Matt Damon sebagai Mark Watney. Didalam film ini menceritakan perjuangan seorang astronot NASA yang tertinggal di Planet Mars selama beberapa bulan. Mark Watney yang diperankan oleh Matt Damon itu ditugakan NASA untuk melangsungkan misi ke Planet Mars Bersama beberapa rekannya. 

Dan saat melaksanakan misi tersebut di Mars, mereka terkena badai besar yang memaksa mereka untuk kembali ke Bumi. Namun Mark terkena puing yang terhempas kearahnya, dan seluruh rekannya tidak menemukan Mark yang akhirnya mereka beranggapan bahwa Mark telah tewas.

Kemudian rekan setim nya meninggalkan Mars untuk kembali ke Bumi dan meninggalkan Mark di Mars. Tanpa diduga Mark ternyata masih hidup, tetapi dia terdapati luka yang cukup parah namun dia tetap selamat. 

Yang sangat menyedihkan adalah tidak adanya alat komunikasi dengan NASA maupun rekan setim nya. Tetapi Mark tetap harus mencari cara untuk berkomunikasi dengan NASA atau tim nya. Dengan segala sesuatunya yang terbatas seperti makanan, minuman dan oksigen di Mars, Mark harus bertahan hidup.

Beruntungnya Mark merupakan ahli botani atau lebih tepatnya ahli dalam bercocok tanam. Akhirnya Mark membuat kebun kentang dengan menggunakan bahan dan peralatan yang terbatas di dalam kabinnya. Semua itu berjalan baik-baik saja sebelum terjadinya ledakan cukup besar yang merusak kabin dan tanamannya tersebut. 

Akhirnya, Mark merasa putus asa tetapi dia kemudian bangkit dan berjalan menuju area yang akan menjadi misi NASA kemudian. Dengan kendaraan dan peralatan yang terbatas dia menuju area tersebut. Dan Mark akhirnya dapat berkomunikasi dengan NASA melalui simbol-simbol yang dikirimkan melalui foto yang diambil oleh NASA menggunakan kamera.

Akhirnya NASA memberikan kabar itu kepada tim Mark, dan NASA memberikan misi penyelamatan kepada rekan setim Mark tersebut. Dalam penyelamatan ini sangatlah banyak drama yang disuguhkan dan emosional penonton yang dimainkan. Beberapa adegan memperlihatkan perubahan fisik Mark yang sangat drastis. Seperti menjadi sangat kurus, gondrong dan berbrewok. Akhirnya penyelamatan Mark berakhir dengan sukses walau saat penyelamatan tersebut hampir saja tidak dapat terselamatkan karena jarak Mark yang cukup jauh dengan pesawat tim nya.

Berbeda dengan dua film bertema luar angkasa di dua tahun belakangan, yaitu Gravity dan Interstellar, penggarapan visual di film The Martian bukanlah menjadi suguhan yang paling utama. Tidak ada kesan efek yang mewah dalam menggambarkan luar angkasa dan dataran planet merah dimana Mark berusaha bertahan hidup. Planet Mars hanya terlihat seperti gurun pasir gersang tanpa ujung. Efek animasi juga tidak terlalu menonjol, kecuali jika anda menyaksikannya dalam format 3D.

Sebaliknya, The Martian justru memiliki kekuatan pada dialog yang dihadirkan antar pemeran. Bukan pada hanya pada dialog serius, tapi juga banyak dialog lucu yang akan membuat penonton tertawa sepanjang film. Sangat tak terduga jika film ini rupanya kesan fun yang begitu luwes dimainkan oleh semua karakter.

Penonton disini disuguhi dengan suguhan yang sangat melatih emosional dan menumbuhkan inspirasi bagi penonton tentang semangat hidup dengan berpikir positif. Menurut saya pribadi film ini menggambarkan keadaan Planet Mars dan ilmu pengetahuan yang sangat berguna bagi kita. Dengan berbagai adegan dan backsound yang dimainkan memberikan kesan menegangkan yang membuat para penonton itu tidak bosan untuk menontonnya. 

Banyak hal yang dapat saya dapatkan saat menonton film ini adalah hidup itu tidak hanya sekedar mengeluh dengan keadaan, tetapi lakukanlah segala upaya demi tetap bisa hidup dengan sukses. Apa yang ada di depanmu itu adalah apa yang harus kamu kerjakan saat itu juga, jadi mulai sekarang berhentilah mengeluh, perbanyak bersyukur dan kerjakanlah.