Mohon tunggu...
Candra Nilamurti Dewojati
Candra Nilamurti Dewojati Mohon Tunggu... -

Ibu Rumah Tangga. Penulis buku “Masuk Surga Walau Belum Pernah Shalat, Panjangkan Umur dengan Silaturahmi, 202 tanya Jawab Fikih Wanita, Strategi Jitu Meraih Lailatul Qadar, Istri Bahagia, Ayat-ayat Tolak Derita, Kisah Inspiratif “Para Penakluk Bumi”. Bisa dijumpai di : http://candradewojati.com/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Anak Rewel Punya Banyak Kemauan? Ini Cara Cerdas Menolaknya!

25 Juli 2016   13:15 Diperbarui: 25 Juli 2016   13:30 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
gambar diambil gratis dari pixabay.com

Pasti kebayang betapa ribet dan puyengnya seorang ibu yang anaknya minta ini-itu. Dan pastinya semua keinginan tersebut penginnya dituruti semuanya. 

Banyak di antara kita yang tidak sabar dan kuat menghadapi rengekan anak-anak. Daripada malu-maluin di depan umum, mending diturutin saja. Kebanyakan pasti berpikir gitu. Padahal tidak semua kemauan anak itu harus dituruti. 

Berdasarkan pengalaman saya, ada cara cerdas yang bisa dilakukan orang tua untuk menolak kemauan anak. Seperti yang saya tulis dalam blog saya

Berikut ini saya tampilkan cara saya tersebut.

1. Alihkan pada barang lain yang lebih terjangkau.

Semisal anak meminta dibelikan sepatu dengan harga mahal dan tak terjangkau , maka orangtua harus kreatif memilihkan alternatif lain, yang lebih terlihat bagus dari segi model, warna,  atau bentuk sembari menyatakan jika itu lebih cocok untuk anak.

2. Ajari anak berpikir alternatif.

Sekecil apapun dia? memang seharusnya demikian. Pembiasaan seperti ini akhirnya akan mengajarkan anak, selalu ada plan A, B, bahkan C untuk semua urusan. Jika hari ini tidak bisa jalan-jalan ke suatu tempat djanjikan karena berbagai alasan, maka bisa diganti lain, atau tempat diubah lebih dekat, bahkan diganti semisal berkebun, mengerjakan kreativitas lain dirumah dan lain sebagainya.

3. Terus terang dengan keuangan keluarga.

Bahkan, anak sesekali dilihatkan isi dompet orang tuanya, kala benar-benar dalam situasi sulit. Jangan dibiasakan anak saat dia merasa tak mau tahu, karena akan berimbas saat ia besar. Menghargai uang, jerih payah orangtua dan bersama-sama ikut serta tanggungjawab dengan keuangan keluarga.

4. Komunikasi intens dan terbuka dengan anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun