Mohon tunggu...
Candra Budi
Candra Budi Mohon Tunggu... wartawan -

hidup adalah perjuangan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

BPOM Kecewa Masih Banyak Pedagang Jual Makanan Berformalin

8 Juni 2016   06:36 Diperbarui: 8 Juni 2016   07:53 41
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Petugas BPOM Kota Palembang, saat memperlihatkan hasil sampel makanan yang megandung formalin

Palembang, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kota Palembang melakukan sidak di empat pasar bedug yang ada di kota Palembang sekaligus di tempat yang berbeda pada hari ini, Selasa (7/6/2016).

Kasi Layanan Informasi Konsumen BPOM Kota Palembang Gustini, S Km mengatakan, ini merupakan kegiatan kita yang pertama pada bulan suci ramadhan pada tahun ini, dan kegiatan ini dilakukan setiap tahun nya menjelang bulan suci ramadhan.

“Kegiatan ini kami lakukan untuk mencegah banyaknya makanan yang mengandung bahan – bahan pengawet dan sejenis” katanya  Selasa (7/6/2016) setelah melakukan sidak di pasar bedug jalan Ratna Palembang.

Gustini menjelaskan, untuk hari ini kami akan menguji sampel makanan secara Rapid bascip atau tes secara cepat, untuk mengetahui kandungan berbahaya dalam makanan yang dijual di pasar bedug ini. Ada empat jenis bahan berbahaya yang ada di makanan yaitu Formalin, Borak, Methanyl Yellow dan Rodamin B.

Dari hasil kesembilan sampel yang di uji coba oleh BPOM Kota Palembang tersebut semuanya postif mengandung zat formalin“Hasil dari uji rapid bascip dari sembilan makanan tersebut, yang sudah kita uji di labotarium mobil BPOM Kota Palembang semuanya positif mengandung formalin, dimana kita ketahui formalin merupakan untuk pengawet mayat ” tegasnya

Mengetahui hal ini, Gustini sangat berang dan kecewa. ia mengatakan penjual dan pemiliknya akan di data, lalu makanan yang mengandung zat berbahaya itu akan dimusnahkan langsung. Pemusnahan akan dilakukan oleh pemilik atau pun penjual sedangkan BPOM hanya sebagai saksi.

ketika Gustini dan tim penguji makanan selesai menguji sampel dan hendak memberitahu penjual makanan tersebut, karena makanan yang mereka jual mengandung formalin, ternyata makanan yang sedang di uji tersebut sudah hampir habis di beli masyarakat.

Melihat hal tersebut, Gustini pun merasa kecewa dan kesal, “Kami tidak akan tinggal diam, kami akan menelusuri dimana produsen sebenarnya dan baru akan ditindak,” tegasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun