Mohon tunggu...
candra pambudi
candra pambudi Mohon Tunggu... Dosen -

pendidik

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Eddy Rumpoko, Berprestasi dan Terciduk

19 September 2017   11:54 Diperbarui: 19 September 2017   12:42 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Siapa yang melewati kota Batu dan tidak mengagumi Eddy Rumpoko? Nikmati saja kehebatan Batu Night Spectakuler, Museum Satwa Batu, Jatim Park, Eco Green Park, dan Museum angkut, semuanya dibangun dalam andil Eddy Rumpoko sebagai Walikota Kota Wisata Batu. 

 "Sekarang kota ini menjadi kota yang maju, banyak restoran berkelas di buka, hotel-hotel kelas atas didirikan.  Kota Batu telah benar-benar menjadi Kota Wisata Batu.  Kota yang dahulu sepi, sekarang menjadi ramai wisatawan, rujukan wisata terbaik di Jawa Timur." Kata salah seorang warga.

Maka tidak salah jika Hermawan Kertajaya melalui organisasinya MarcPlus, Inc menganugerahi Eddy Rumpoko penghargaan sebagai The Best Government Marketer pada acara Regional Marketer Award (RMA) pada tahun 2016.  Eddy Rumpoko telah meraih simpati warga Batu, dan menjadi Wali Kota yang dicintai.  Terbukti setelah memenangi Pilkada tahun 2007, Eddy Rumpoko kembali terpilih tahun 2012.  Belum cukup disitu, tahun 15 Februari 2017 ini Isterinya, Dewanti Rumpoko, memenangi pilkada Kota Batu dan bersiap menggantikan suaminya sebagai Walikota 3 bulan mendatang.

Namun sayang prestasi Eddy Rumpoko tidak dibarengi dengan komitmen hidup bersih pada dirinya dan manajemen kotanya.  Kehebatan kepemimpinan Eddy Rumpoko deras dibarengi dengan berbagai kasus. Mulai dari kasus kompleks perkantoran terpadu (block office) Pemkot Batu tahun 2009, dugaan pemalsuan ijazah di tahun 2012, kasus promosi wisata Batu yang merugikan negara 1,3 milyar, kasus korupsi dugaan penyalahgunaan kegiatan publikasi sewa billboard di Bandara Juanda, Surabaya dan Denpasar, Bali tahun 2015.  Selain itu juga ada banyak dugaan kasus lainnya yang oleh Malang Corruption Wacth (MCW) diduga terkait dengan Eddy Rumpoko.

Akhirnya Sabtu 16 September 2017 Eddy Rumpoko ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam operasi tangkap tangan (OTT) senilai 300 juta atas kasus suap proyek pengadaan barang di pemerintahan kota Batu. Eddy Rumpoko yang sejatinya kurang 3 bulan lagi mengakhiri pemerintahannya dengan manis, kemudian ditetapkan menjadi tersangka, dan masuk dalam jeruji besi.

Sebagian besar orang menilai masygul berita tentang Eddy Rumpoko, seorang pahlawan kota Batu namun juga memperkaya diri dengan cara yang tidak benar. Sangatlah jarang pemimpin hebat sekelas Eddy Rumpoko, andai kehebatan itu dibarengi dengan komitmen hidup benar maka kita akan mendengar kisah pahlawan dari kota kecil. Eh, bukan kota kecil, kota Wisata Terbaik Jawa Timur, Batu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun