Mohon tunggu...
Candra Aditama
Candra Aditama Mohon Tunggu... Teknisi - Tentang

Mencari Ilmu dan Kebenaran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Melihat FPI dari Sisi Lain

3 Juli 2010   20:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   15:07 387
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Setelah sempat diberitakan media bahwa FPI melakukan tidakan premanisme, saya berserta sahabat karib berusaha menelaahilmu tentang FPI. Kami pun beranjakdari tempat kerja lengkap dengan ransel dan alat alat lainnya.Setelah memasuki lorong yang agak sempit, kami menuju satu pintu. Aku perlahan buka pintu tersebut dan selanjutnya kami tiduran dikamarku. Disinilah perbincangan mengenai FPI dimulai.

Aku : Bagaimana menurut kamu dengan tindakan premanisme FPI ?. Bukankah itu hanya merusak nama baik Agama ? Kan udah make atribut Islam.

Temen : Baiklah kita mulai dari berita Negatif, tentu aku ga setuju dengan tindakan anarkisme, namun yang perlu di ketahui, FPI selalu mengirim surat ultimatum kepada pihak yang bersangkutan atau yang mau di grebek dan surat laporanpada pihak berwenang. Kalau tidak salah diberi kesempatan 3 kali kiriman ultimatum. Seharusnya salah dari pihak yang bersangkutan karena tidak menggubris surat ultimatum tersebut. Atau paling tidak memberikan tanggapan dengan diskusi. Namun kemudian media hanya mengutip bagian dimana FPI menggrebek pihak yang bersangkutan.

Aku : ( mulai curiga jangan-jangan temenku anggota FPI, tapi kalo diliat dari penampilannya kayaknya enggak banget deh ..hehhe ). Ow .. begitu ya..kirain langsung maen hajar. Kalo aku rasa sih seharusnya FPI tu demo aja di tempat pihat terkait yang tidak melakukan tindakan berarti sesuai laporan FPI.

Temen : Iya sih..tapi tau sendiri kan, uang bisa dengan mudah membungkam pihak berwenang.

Aku : Kalo dipikir-pikir, Ginibro :

Jika FPI melakukan operasi PEKAT, maka pihak yang merasa terbantuadalah ;

1.Polisi = Ga usah repot-repot nyari tersangka udah dianter ke kantor Polisi. 2. Satpol PP = Nambah waktu istirahat setelah siang capek gusur pedagang kaki lima. 3. Pemda Setempat = Daerah jadi bersih dari sampah. 4. Rakyat yang tahu akan agama dan masih mengharapkan moral yang baik.

Dan pihak yang ga terima :

1.Germo 2. Boss Miras 4. Tukang Judi 5. Orang munafik dan orang jahat.= kayaknya jaman sekarang sebutan munafik malah buat orang orang berprinsip dan mempertahankan kebenaran deh.

Temen : Namun ada juga oknum kan. Kalo FPI nggrebek, ada oknum polisi yang kehilangan uang setor mingguan. Ada oknum pemda pemerintah yang ga dapet pajak harian. Dan lain sebagainya.

Aku : Itu sebabnya susah untuk membuat kondisi masyarakat yang bermoral. Banyak yang hanya memikirkan diri sendiri tanpa mau melihat orang lain yang dikorbankan. Contoh simple pencuri bahan jembatan/rel kereta. Bagaimana mungkin mereka mengabaikan keselamatan ratusan orang hanya demi keuntungan pribadi. Belum lagi Korupsi. Kemudian orang akan dengan mudah berkata : ”Ngapain kamu ngurusin orang lain, mending urusin aja diri kamu sendiri”.

Temen : Tidak mungkin seseorang merubah prinsip hidup orang lain tanpa ada kesadaran pribadi dari orang yang bersangkutan.

Aku : Kesadaran itu aku rasa datang dari Tuhan. Di jelasin dengan bahasa halus diabaikan. Dengan bahasa kasar hanya menambah keruh suasana. Sesuatu yang menyangkut kerjasama untuk hajat bersama, saya rasa harus dilandasi dengan kesadaran bersama juga. percuma Pemerintah membuat wacana sedemikian rupa jika masyarakat tidak memberikan tanggapan positif. Begitu pula percuma masyarakat berusaha jika oknum pemerintah banyak yang sibuk mengurus perut sendiri. Yang jadi masalah di Indonesia adalah : Masyarakat yang tidak peduli dan banyak oknum pemerintah yang sibuk menimbun uang rakyat. Lengkap sudah penderitaan kita. Marilah kita mulai. Perjalanan 1000KM dimulai dengan 1 langkah. Betul tidak ( gaya A’a Gym )

Temen : Salut juga buat FPI, hari gini masih ada orang yang memperjuangkan moral..hehehe. walaupun caranya kurang bijaksana. Sebenernya kan FPI juga aktif dalam memberikan bantuan bencana tapi tak pernah masuk kutipan dalam berita tuh.

Aku : Eh..tapi kemaren aku baca di berita, ada anggota DPR bilang gini : "Kalau ada tekanan dan presure dari masyarakat sipil untuk membentuk semacam kaukus pasti berhasil. Sementara kasus Bank Century kita abaikan dulu, kita serius membahas FPI," tandas Ulil.(Andhini). Maksudnya apa coba, masa kemudian kasus Century diabaikan. Kasus Markus Pajak, Markus Polisi, Tabung Gas, masa’ juga mau diabaikan.

Temen : Itulah Indonesia. FPI = Extrim, JIL = Terlalu bebas. Kemaren juga sempet diberitakan kalau FPI membubarkan pengobatan massal.

Aku : Tapi kata camat tempat berlangsungnya pengobatan, itu bukan pembubaran tapi hanya meminta penandatanganan surat perjanjian pasca pengobatan, takutnya terjadi apa-apa pasca pengobatan massal.

Temen : Trus kenapa bisa dibilang pembubaran ??

Aku : Katanya memang kemudian dibubarkan karena ada unsur-unsur PKI gitu, reuni eks PKI . FPI mempertanyakan “Kalau memang pertemuan itu agenda resmi anggota DPR RI untuk sosialisasi rumah sakit gratis tanpa kelas mengapa yang dikumpulkan orang-orang eks PKI.” Tapi ga tau lah.

Temen : Wogh..gawat juga kalo itu. Berat kalo udah masalah ideology Negara.semoga tidak terjadi pemberontakan yang mengerikan seperti dulu.

Aku : Kalo menurutmu kaum Waria, Homo, dan Lesbian tu gimana ?

Suasana tiba-tiba hening. Kami saling memandang dengan pandangan sinis dan penuh curiga. Dalam pikiranku “Ngapain aku berdua sama temen laki-laki dikamar gini, mana aku ga pake baju lagi”. Cepat cepat kuambil kaos biru disampingku. Tak lama kemudian ketegangan sedikit mereda.

Temen : Ehm..( masih dengan lirikan tajam penuh curiga ) kalo menurutku sih, hanya karena masalah hormon aja kali ya. Hingga punya kecenderungan seperti itu. Bisa ga sih diobatin?.

Aku : Mana aku tau, aku bukan ahli hormone (tatapan masih tak kalah curiga). Kalo ada cowok homo trus dikasih cewek cakep gitu nolak ga’ ya ?

Temen : Kalo kamu dikasih Rain artis korea mau ga ?.

Aku : weks..ogah lah…mending putri tetangga sebelah…hehehe (muka mesum).

Temen : Mungkin bagi yang sudah terlanjur suka sejenis bisa belajar menyukai lawan jenis. Aku rasa dengan kesungguhan dan niat kemungkinan bisa. Kalo waria sih, asal pakaian ga norak dan lebih condong ke satu jenis kelamin aku rasa operasi kelamin boleh.

Aku : Iya juga sih, kasihan mereka lahir seperti itu. Aku rasa mereka juga ga ingin dilahirkan seperti itu. Aku kemaren baca-baca di sebuah buku, diperbolehkan kok operasi kelamin jika dari lahir memang sudah mengalami ketidaksempurnaan alat kelamin. Hanya saja uang lagi yang jadi masalah.

Setelah melewati pembicaraan kesana-kemari akhirnya kami putuskan untuk mencari sate, soalnya dari pagi belum makan.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun