Salam rindu untuk mu ( wahai kampung halaman ku )
Kalau Surat ini sampai pada mu ...berarti aku sudah dalam perjalanan kembali ke  jakarta , bersama istri , dan dua anak perempuan ku yang cantik. Maaf kalau alku terburu buru tanpa memberikan cindra mata  untuk muÂ
oh..iya sampaikan juga untuk mang cecep , kalau Selokan air nya belum di kasih  Ikan Nila , padahal sudah beli agar kelihatan selokan yang ada padamu lebih bermanfaat .
Kang Dadang juga minta bantu memanen padinya  yang ada pada mu ( Wahai kampung halaman ku ) , aku sudah bantu . malah di kasih beras hasil menggiling sendiri,beras nya enak pulen dan legit
Kasih tahu juga sama teh Cucum ,  sambel lenca nya luar biasa dua piring saya makan , itu belum termasuk sayur asem yang di gado tanpa nasi.yang jarang saya temui rasa seperti ini selain  di tempatmu ( wahai kampung halaman ku )
Mang Odih . dia yang mengajarkan saya bagaiman cara menamam singkong di kebun nya yang luas dan bamyak tanaman pepaya dan jagung. Mang odih juga kasih banyak hasil kebun nya buat saya dan keluarga saya . saya tidak akan temui selain di engkau ( wahai kampung halaman ku )
Satu lagi  takut kelupaan ucapan terima kasih kepada pak Haji Tatang , Yang sering kasih nasihat kalau habis sholat kita duduk di teras masjid kata beliau " Siapa manusia yang di cintai Allah SWT ( Tuhan YME ) ? " saya dan teman yang duduk di teras masjid  menggeleng kepala . Kata Pak haji Tatang " Orang yang di cintai Allah adalah orang yang bermanfaat untuk orang lain !" Nasihart itu masih terekam dalam ingatan ku sampai sekarang .
Dan yang terakhir untuk teman teman kecil yang sekarang sudah pada sepuh , Dayat , Ocim , Anto, Deden , Asep , Yayan dan du srikandi Lilis serta Neneng  yang membuat acara halal bi halal satu kampung .terimakasih banyak yaÂ
Nanti kalau saya datang lagi kita lakukan lagi semua kegiatan ini ....yaÂ
saya pamit titip rindu buat semuanya , semoga kau jaga teman teman ku dan juga orang orang yang mencintai mu ( wahai kampung halaman ku )Â