Mohon tunggu...
Candra
Candra Mohon Tunggu... Guru - guru

saya seorang guru dan merengkap seoarang kepala sekolah atau madrasah ,kebetulan saya juga hoby menulis dan senang membaca

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Wisata Kuliner: Nikmatnya Tape Ketan Hitam dan Uli di Citayem

26 April 2023   12:39 Diperbarui: 26 April 2023   12:50 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Lebaran tahun lalu seorang teman yang tinggal di Depok membawakan saya Tape ketan hitam dan uli, saya sangat senang sekali. Makanan ini sering saya lihat di pasar dan juga ada yang di jual keliling. Namun ketika saya beli tape ketan dan uli di pasar juga membeli di penjual yang keliling rasanya jauh berbeda dan saya kecewa saat itu.

Rasa Tape ketan yang di bawa oleh teman saya jauh lebih enak, di mana ada rasa manis asam juga terasa ada soda atau ragi yang berasa sekali di tambah rasa uli yang gurih dan kenyal. Bila dicocol dengan tape ketan hitam tersebut menjadi perpaduan rasa yang luar biasa enaknya.

Menurut teman saya cara pembuatanya ada sedikit mistisnya. Di mana si pembuat tape ketan tersebut tidak dalam kondisi lagi haid (menstuasi) juga tidak boleh berbicara selama pembuatannya sebab bila dilanggar maka tape ketan tersebut tidak akan jadi dalam arti nantinya kurang enak bahkan cepat basi. Wallahu alam. 

Maka pada lebaran kali imi saya yang berburu Kuliner Tape ketan ini berikut dengan Ulinya. Saya dan keluarga kebetulan akan berlibur ke Puncak, Cisarua Bogor. Kebetulan saya punya rumah sederhana hasil menabung bersama istri, jadilah saya punya rumah di sana. Alhamdulillah walaupun kecil rumah sendiri. Saya memutuskan lewat Depok baru ke Citayem.

Setelah mencari-cari sekitar Citayem akhirnya saya menemukan satu satunya tempat yang masih menjual tape ketan hitam dan uli ini tempatnya melewati Depok. Tepat nya sudah memasuki daerah Citayem. Dan saya coba tes rasa dari tepe ketan tersebut. Wow! Ternyata sama rasanya seperti yang pernah dibawa teman saya, begitu juga dengan ulinya sama persis dari teksturnya bahkan rasanya gurih enak dimakan begitu saja tanpa campuran apapun.

Dan memang Penjual Tepe ketan hitam dan uli ini tinggal sedikit di wilayah Citayem jika ada pun itu sudah sepuh (sudah tua) terkadang hanya untuk keluarga tidak dijualbelikan. 

Saya berharap makanan khas jakarta tempo dulu semoga bisa eksis kembali 

Makanan legendaris memang butuh penerus agar tidak hilang tergerus makanan impor yang saat ini marak beredar di Indonesia 

Semoga bermanfaat 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun