Mohon tunggu...
Sang Pengelana
Sang Pengelana Mohon Tunggu... Freelancer - Teknik

Pemikir Visioner Ramah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Rindu Kampung Halaman

18 September 2024   09:50 Diperbarui: 18 September 2024   09:58 39
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku masih disini
Berada di tempat ini
Tak beranjak pergi
Seolah terpatri
Oleh sinar mentari

Aku bangun di pagi buta
Mengharapkan barokah
Dalam pencarian nafkah
Untuk keluarga

Tak bergeming tubuhku ditelan dunia
Perlahan dan pasti, terkikis harapan jua
Masih di tempat ini, setiap pagi
Aku mencoba berlari

Akankah ini takdir itu
Ataukah aku sendiri yang angkuh dengan keadaanku
Akankah ini yang di buat untukku
Ataukah aku sendiri yang dungu dengan jalanku

Tak mungkin jua kenikmatan dunia adalah tujuan
Tentunya yang pasti adalah mencari jalan ke kampung halaman

Semakin hari semakin terkikis imanku dengan nyanyian kebutuhan
Semakin hari semakin rapuh insanku dengan drama kesejahtera'an
Semakin hari semakin lemah ragaku dengan pokal takut kemiskinan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun