Mohon tunggu...
Sosok

Berkedok Halal Bi Halal, Tim Kampanye Djoss Keliling PTPN 3

21 Juni 2018   10:53 Diperbarui: 21 Juni 2018   10:56 1467
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

MEDAN - Umat Islam yang berada pada perkebunan PTPN3 di seluruh Sumatera Utara diminta waspada munculnya tim kampanye Djarot Saiful Hidayat dan Sihar Sitorus (DJOSS) dalam kedok halal bil halal.

Hal ini diketahui dalam daftar nama penceramah yang akan mengisi halal bil halal itu terdapat nama-nama yang dikenal sebagai bagian tim kampanye Djoss bernama Muslimin Berjuang.

Dalam selebaran yang beredar di media sosial, Rabu (20/6/2018) terdapat 33 kebun atau pabrik kelapa sawit milik PTPN3 yang menjadi sasaran pelaksanaan halal bil halal yang berlangsung sejak 20 Juni hingga 23 Juni 2018.

Mulai dari Labuhanbatu Selatan, Tapsel, Labura, Labuhan Batu, Tebing Tinggi, Serdangbedagai, Asahan, Deliserdang dab Simalungun. Adapun kebun-kebun yang didatangi antara lain, Kebun Pulau Mandi, Kebun Aek Torop, Kebun Sisumut, Kebun Sei Daun, Kebun Hambalutu hingga Kebun Hapesong.

Sementara nama penceramah yang mengisi halal bil halal itu memang dikenal sebagai tim kampanye Djoss dan beberapa diketahui baru saja diberangkatkan umrah oleh DJOSS pada bulan puasa lalu. Mereka itu antara lain yakni H HM Thamrin Munthe, H Sangkot Saragih, Miftahul Khair, Samin Pane, Hermanto, Ilyas, Sampurna Silalahi, dan Rudi Suntari.

Menanggapi ini, Koordinator Pokja Humas Sumut, Idrus Djunaidi, mengatakan sebagai lembaga milik pemerintah PTPN3 harus bebas dari intervensi politik. "Sudah jelas ini halal bil halal hanya kedok saja. Ini bertujuan politik, kampanye. Kami minta direksi PTPN3 bertindak. Kalau cuma diam, berarti manajemen PTPN3 sudah ikut berpolitik," katanya.

Idrus menambahkan keyakinannya bahwa ini ajang politik, dikarenakan tidak pernah PTPN3 menggelar roadshow halal bil halal seperti ini. "Saya tahu itu, karena banyak saudara di sana. Selama ini, halal bil halal paling hanya di kantor direksi (kandir)," katanya.

Idrus mengatakan, Bawaslu harus menunjukkan netralitasnya dengan mengambil tindakan atas indikasi pelanggaran pemilu dalam kaitan PTPN3 ini. Diakuinya, siapa pun tidak berhak melarang seseorang menjadi penceramah.

"Tapi kalau si penceramah itu adalah tim kampanye, maka cerita sudah berbeda pula. Kami kira kalau mau menang Pilgubsu boleh saja, tapi jangan curang dan menghalalkan segala cara," kata Idrus.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun