Upakara terdiri dari dua kata yaitu "upa" dan "kara". Upa yang beraarti hubungan, dan Kara yang berarti perbuatan, pekerjaan, dan tangan. Jadi upakara dapat diartikan suatu yang berhubungan dengan pekerjaan yang dilakukan dengan tangan. Â Di dalam Catur Marga Yoga, Upakara tersebut diwujudkan melalui Karma Marga Yoga yang artinya jalan bekerja atau berbuat, karena upacara menjadi bagian integral dari Umat Hindu yang diungkapkan melalui pelaksanaan upacara yang dilengkapi dengan upakara atau banten sebagai bentuk rasa sujud bhakti permohonan maaf serta tuntunan keselamatan yang ditujukan kepada Ida Shang Hyang Widhi Wasa (Arwati, 2005: 1).
Upakara atau yang lebih disebut banten memiliki fungsi ssebagai wujud rasa syukur kepada Ida Sang Hyang Widhi Wasa atas di berikannya kehidupan serta segala perlundungan pada kehidupan ini.
Banten berfungsi sebagai simbolisasi Ida Sang Hyang Widi dan seluruh manifestasinya, contohnya seperti prascita  sebagai symbol Dewa Siwa, Byakala sebagai simbl dewa Brahma. Banten juga ,e,iliki fungsi sebagai wujud usaha dalam menyeimbangkan alam semesta, dan juga banten menrupakan sarana persembahan kepada Ida Sang Hyang Widi sebagai rasa terimakasi untuk segala anugra dan segala perlindungan yang telah diberikan-Nya.
Banten memiliki makna sebagai berikut:
- Yaitu sebagai Ketika kita membuat banten kita akan selalu ingat dengan Ida Sang Hyang Widhi
- Dalam membuat banten kita juga perlu ketalentaan dalam membuatnya karena agar terihat indah
- Membuat banten membuat kita tetap melastarikan adat dan budaya Hindu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H