Mohon tunggu...
Candra Setiawan
Candra Setiawan Mohon Tunggu... Administrasi - pembaca publik

hidup bebas lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mountain Sickness Penyakit Pendaki Gunung

6 November 2013   22:08 Diperbarui: 24 Juni 2015   05:30 2270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_276393" align="aligncenter" width="504" caption="Puncak Gunung Semeru"][/caption]

Apa itu Mountain Sickness?

Bagi pendaki gunung atau pencinta alam pasti tahu itu mountain sickness. Mountain sickness ini adalah gejala pada tubuh akibat perubahan ketinggian. Secara umum montain sickness adalah gejala pada tubuh manusia akibat dari kekurangan oksigen saat berada di ketinggian > 2000 mdpl. Gejala ini berupa pusing , mual, sakit kepala dan sesak napas. montain sickness ini diakibatkan kurangnya tubuh beradaptasi terhadap lingkungan.

Gejala ini pernah saya alami ketika 2 kali mendaki gunung , yang pertama Gunung Ciremai (Majalengka, Jawa Barat) dan G. Semeru (Malang , Jawa Timur).

Pada saat mendaki gunung ciremai , gejala ini timbul saat awal mendaki gunung tersebut. Tipe tanjakan yang yang terjal membuat adaptasi tubuh terhadap oksigen sangat kurang. Sekitar 30 menit setelah mendaki gejala itu mulai timbul mulai dari pusing, sesak napas, dan mual. akhirnya karena tubuh tidak kuat muntah pun terjadi. akhirnya ditentukan untuk istirahat selama beberapa menit. Istirahat dibutuhkan untuk menyesuaikan diri terhadap lingkungan. Setelah istirahat perjalanan dilanjutkan, anehnya setelah melanjutkan perjalanan gejala ini mulai hilang.

1383747946868091904
1383747946868091904
Mata air di jalur pendakian Maja Ciremai

Perjalananan menanjakpun dilalui dengan mudah tanpa halangan.Malah setelah beberapa lama saya menjadi anggota tim di depan setelah sebelumnya berada di belakang. Gejala ini tidak timbul lagi sampai berada di puncak gunung ciremai.

138374814411235601
138374814411235601
Mencari Camp Gua kelelawar satu satunya mata air di puncak Ciremai

13837490261464353688
13837490261464353688
Sun rise di puncak Gunung Ciremai
1383749121583754058
1383749121583754058
Kawah Gunung Ciremai

Kejadian ke 2 , saat mendaki Gunung Semeru. Pada saat awal pendakian semuanya berjalan lancar. Mulai dari Ranupani - Ranu Kumbolo , Bukit Teletubis, hingga Kalimati. Gejala mountain sickness ini tidak terjadi.

1383749293743482614
1383749293743482614
Indahnya danau Ranu Kumbolo
13837493321475757776
13837493321475757776
Bukit Teletubis

Gejala mountain sickness baru terjadi saat kami mendaki puncak Gunung Semeru dari Kalimati.Pendakian dari Kalimati hingga puncak Semeru ini sangat terjal , bahkan beda ketinggian antara kalimati - semeru ini sekitar 1000. Tubuh yang kurang pemanasan dan kurangnya oksigen pada malam hari membuat gejala ini timbul lagi. Dimulai dengan pusing kepalang, mual dan akhirnya muntah pun terjadi. Saya yang pernah berpengalaman di Gunung Ciremai pun tahu bahwa gejala ini akan hilang jika kita bisa beradaptasi dengan lingkungan. Saya putuskan harus istirahat dan jalan mendaki harus pelan- pelan / Santai. Setelah beberapa mendaki gejala ini pun hilang dengan sendirinya dan akhirnya sampai di puncak Semeru dengan aman.

13837494081130270016
13837494081130270016
Kali Mati , Kaki Gunung Semeru
13837494571148386787
13837494571148386787
Puncak Mahameru dengan aktivitas vulkaniknya

Apa yang harus dilakukan jika mengalami Mountain Sickness??

1. Sebaiknya Istirahat dulu untuk menyesuaikan tubuh

2. Dalam mendaki usakan badan telah melakukan pemanasan dan jangan tergesa - gesa, jalan santai yang teratur lebih baik dari pada cepat - cepat.

3. Isi energi dan cairan dalam tubuh jika terjadi muntah dan diare

4. Usakan selalu ada pendamping saat terjadi muntain sickness, jangan tinggalkan sendirian karena pada saat terkena mountain sickness badan akan lemas dan kurang waspada.

5. Jika gejala muntain sickness terlalu parah jangan paksa untuk melanjutkan perjalanan. Segera buat Camp di dekat daerah tersebut untuk melanjutkan di hari esok.

6.  Utamakan Safety First , jika tidak mampu melanjutkan sebaiknya turun gunung.

Salam

Never Ending Exploration

Indahnya Sun Rise di Puncak Gunung Semeru

Sumber gambar berasal dari dokumentasi pribadi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun