Mohon tunggu...
Candra Permadi
Candra Permadi Mohon Tunggu... Penerjemah - r/n

r/n

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Draft NBA 2024 yang Diproyeksikan Tidak Secemerlang Angkatan Sebelum dan Sesudahnya

21 Juli 2024   14:01 Diperbarui: 21 Juli 2024   14:05 316
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Reed Sheppard, Donovan Clingan, Stephon Castle (Sporting News)

Narasi umumnya cukup jelas. Draft NBA musim ini dinilai tidak sepotensial musim-musim sebelumnya atau bahkan musim depan (atau depannya lagi) lantaran kebanyakan dari pemain muda yang didraft musim ini lebih cocok berperan sebagai pemain pendukung utama atau lebih sering disebut role players.

Untuk lebih mengenal apa itu role player, mau tidak mau kita mesti ngeh apa itu pemain kunci, pemain semodel Michael Jordan (draft no.3 tahun 1984), Kobe Bryant (no. 13, 1996), Kevin Durant (no.2, 2007), Lebron James (no.1, 2003), Shaquille O'Neal (no.1 1992), Hakeem Olajuwon (no. 1, 1984), Giannis Antetokounmpo (no. 15, 2013), atau Victor Wembanyama (no.1 2023) yang jauh-jauh hari, secara aklamasi, sudah diproyeksikan bakal mendapatkan cincin juara NBA, setidaknya di satu jari, bahkan sebelum pemain bersangkutan memainkan game pertamanya di NBA.

Dengan postur dan skill yang menunjang, nama-nama di atas rata-rata perlu dijaga setidaknya satu pemain, yang memudahkan para role player mendapat ruang lebih bebas untuk mengreasikan peluang baik untuk diri atau pemain lain.

Tidak jarang, pemain seperti Kevin Durant bersedia mengorbankan egonya sebagai pemain yang akurasi tembakan dua angkanya nyaris jarang luput agar timnya kala itu Golden State Warriors bermain lebih kompak.

Meski tidak selalu, melihat gaya bermain NBA belakangan, mayoritas pemain kunci tiap tim NBA belakangan, yang lebih banyak bermain dari area tiga angka, senantiasa dibekali postur rada menjulang, setidaknya 198 cm layaknya dan dribel prima yang membantu pemain bersangkutan mengiris pertahanan lawan, meski pemain seperti Jaylen Brown (Boston Celtics) atau Joel Embiid (Philadelphia 76ers) tidak dikenal dengan dribelnya yang lengket.

Channel: Jonathan Wasserman 

Bahkan boleh dibilang semua pemain generasi baru, termasuk big man mereka, para pemain tertinggi di lapangan rata-rata dibekali dribel prima termasuk center Oklahoma City Thunder Chet Holmgren.

Mungkin, itulah alasan draft NBA kali ini yang entah kenapa dihuni banyak talenta perancis, layaknya Wembanyama musim lalu, dianggap tidak sepotensial draft NBA musim-musim sebelumnya, atau bahkan musim depan (dan mungkin depannya lagi) yang bakat-bakatnya rata-rata sudah dipantau lima tahun sebelumnya bahkan lebih.

Tidak heran, draft no. 1 musim ini, Zacharie Risarcher yang dari segi postur dan gaya bermain, mengingatkan netizen pada penembak jitu jangkung dan jago rebound Denver Nuggets, Michael Porter Jr. (yang uniknya sempat diproyeksikan jadi draft urutan no. 1 tahun 2018, salah satunya berkat dribelnya yang lebih kentara ketimbang musim-musimnya di NBA) dinilai kurang berpotensi menjadi pemain kunci lantaran lebih dikenal sebagai penembak jitu, yang kelak bakal banyak membantu Atlanta Hawks, dengan playmaker mungilnya Trae Young, yang tidak lagi diperkuat penembak jitu Saddiq Bey yang hijrah ke Washington Wizard, menemani big man baru mereka Alex Sarr, yang diproyeksikan bakal mengisi peran Daniel Gafford, berkat defense yang luwes dan kekokohannya di bawah jaring.

Ace Baley, pemain yang diproyeksikan dipilih pada draft urutan-urutan awal musim depan (EliteMixtape)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun