NBA musim ini sebenarnya dibuka dengan penampilan menjanjikan tim-tim muda, sebut saja Detroit Pistons, Houston Rockets, Oklahoma City Thunder, Orlando Magic, dan San Antonio Spurs.
Tim-tim yang mayoritas dihuni para pemain muda, baik yang memulai karier bersama tim yang bersangkutan atau mulai bermain bersama tim tersebut di tahun keduanya bermain di NBA sudah mulai mekar di tahun keempat, meski seiring berjalannya kompetisi, tidak selalu tampil sesuai harapan.
Sebut saja San Antonio Spurs, tim yang selama ini dikenal sebagai tim yang bisa memaksimalkan potensi pemain, meski tidak selalu dipilih dari draft urutan-urutan awal tampil mengesankan di awal berkat penampilan kumplit calon maskot NBA, Victor Wembanyama (yang gemanya bisa saja meredup dua tiga musim mendatang jika potensinya tidak berkembang sesuai harapan) plus tembakan-tembakan Darius Vassell yang seolah tidak bisa luput
Penampilan Wembanyama, Vassell, dan Keldon Johson yang tampil produktif di awal musim sebelumnya seolah melengkapi ciri khas Spurs sebagai tim pekerja keras dengan pertahanan yang alot, meski terlihat melempem selepas sepuluh pertandingan awal.
Detroit Pistons juga bisa dibilang sama, tim yang memilih Cade Cunningham, draft terbaik 2021 ini, pada dasarnya punya konsep dasar permainan yang cukup jelas sejak memulai peremajaan tim dua musim sebelumnya, dengan memilih playmaker Killian Hayes dan shooter Saddiq Bey pada musim 2020, selepas mendapat draft di urutan-urutan awal pada musim tersebut.
House of HighlightÂ
Sayang penampilan Pistons kurang maksimal lantaran sebagai playmaker, permainan Hayes agak mudah terbaca lantaran akurasi tembakan tiga angka dan finishing di bawah jaringnya kurang terasah, meski defense Hayes terlihat makin berkembang, beberapa poin yang membuat Hayes dilepas Pistons musim ini saat babak reguler belum berakhir.
Meski punya konsep permainan yang jelas, dengan mengandalkan akurasi tembakan tiga angka para shooter yang mayoritas bisa berperan sebagai playmaker ini, Pistons seolah ingin mengembalikan gaya permainan mereka yang keras dan cepat sebagaimana yang mereka tampilan saat menjadi juara pada awal 1990-an dan pertengahan dekade 2000-an.
Setidaknya kesan tersebut terlihat ketika Pistons melepas Saddiq Bey pada pertengahan musim lalu, dan memilih para pemain tangkas jago mengumpan seperti big man Jalen Duren dan Ausar Thompson musim ini menemani para shooter yang lebih luwes seperti Cunningham dan Jaden Ivey.
Gaya permainan yang terkesan berubah seiring berjalannya waktu juga ditampilkan Houston Rockets musim ini, Selepas condong membentuk tim lewat para pemain yang jago mengumpan seperti Usman Garuba, Alperen Sengun, dan Jalen Green, dan shooter jangkung Jabari Smith Jr. Rockets justru lebih banyak penembak jitu di tahun ketiga Jalen Green, rookie yang diproyeksikan menjadi wajah Rockets beberapa tahun mendatang dengan mendatangkan kembaran Ausar Thompson, Amen Thomspon, dan guard komplet Cam Whitemore yang "terpaksa" dipilih di draft urutan rada bawah lantaran dinilai rentan cedera, meski doi sempat tampil keren selepas cedera pada sepertiga musim awal NBA musim ini.